Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Calon Presiden Perempuan Pertama Mesir

Kompas.com - 14/09/2011, 15:54 WIB

Kata-katanya yang pedas seperti itu tidak membuatnya populer bagi semua orang, tetapi seruannya bagi perubahan yang menyeluruh dalam politik beresonansi banyak. Walid Kazziha, profesor politik di American University di Kairo, mengatakan, Kamel dikenal di kalangan orang muda, wajahnya yang familiar di Lapangan Tahrir selama revolusi dan terkenal blak-blakan, terutama dalam kritiknya terhadap dewan militer. Kazziha mengatakan, "Pada satu kesempatan, dia sedang diwawancarai secara langsung oleh TV nasional setelah revolusi itu dan ketika dia mengeritik dewan militer, pewawancara mengumumkan bahwa dia mendapat perintah dari atasannya untuk mengakhiri wawancara itu."

Orang muda - yang banyak berkontribusi dalam menggerakan revolusi Mesir - merupakan pusat filosofi Kamel. "Apa yang kami butuhkan, tidak hanya sebuah revolusi politik tetapi juga sebuah revolusi sosial," katanya. "Politik di bawah rejim Mubarak adalah preman dan kesepakatan hitam, jadi saya ingin bekerja untuk membangun nilai-nilai baru bagi Mesir."

Dia menambahkan, "Saya percaya pada toleransi dan dialog antara generasi. Saya memberitahu yang tua-tua, kita harus menghormati putra dan putri kita dan menilai mereka secara serius."

Kamel, seorang janda dengan seorang putri, baru saja menikah lagi. Pernikahannya dengan aktivis Ashraf El Baroudi, seorang aktivis bagi indepensi yudisial, berlangsung disela-sela kampanye, perjalanan ke luar negeri untuk berbicara pada konferensi tentang isu-isu perempuan dan mempelajari hukum di universitas. Pernikahan itu terjadi pada hari setelah Kamel melakukan wawancara per telepon dengan CNN. Beberapa hari kemudian ia terbang ke Kenya untuk menghadiri KTT perempuan Afrika. "Saya selalu sibuk," katanya. "Sangat penting untuk terus belajar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com