Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi Al Rai, Corong Khadafy

Kompas.com - 10/09/2011, 04:33 WIB

Moammar Khadafy yang berkuasa di Libya selama 42 tahun kini tersingkir, diempas gerakan revolusi rakyatnya.

Namun, Khadafy belum mau menyerah. Berkat jasa stasiun televisi Suriah, Al Rai, ia masih bisa bersuara lantang, menentang NATO dan Dewan Nasional Transisi (NTC) yang menyingkirkannya dari kekuasaan.

Khadafy terakhir bersuara lewat televisi Al Rai Kamis (8/9). Pidato Khadafy hari itu merupakan yang keenam kalinya sejak ia kabur dari kota Tripoli hampir tiga pekan lalu.

Stasiun televisi Al Rai adalah milik pengusaha asal Irak, Mashan al-Gabburi, yang kini berdomisili di Damaskus-Suriah.

Didirikan lima tahun lalu, Al Rai fokus menyiarkan berita politik yang ditayangkan dari kota Damaskus dengan mendapat izin siaran dari otoritas Suriah.

Pemerintah AS telah memasukkan televisi Al Rai dalam daftar hitam sejak empat tahun lalu karena dituduh mendukung gerakan perlawanan di Irak. Namun, televisi Al Rai dan pemiliknya pantang menyerah serta tak jera.

Bahkan, Al Gabburi dalam waktu dekat bertekad meluncurkan televisi satelit baru dengan nama ”Perlawanan” yang akan dipancarkan dari salah satu ibu kota negara Arab. Namun, ia tak menyebutkan, negara Arab yang mana.

Televisi Al Rai dan juga ”adik kandung”-nya televisi Perlawanan dirancang dan dikonsep untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap pendudukan Barat di muka bumi ini.

Stasiun televisi Al Rai tidak menayangkan siarannya melalui studio permanen, tetapi dari studio mobil yang selalu berpindah-pindah agar tidak mudah dilacak oleh pihak tertentu

Televisi Al Rai pun kini getol mendukung Khadafy karena dia saat ini menjelma sebagai pemimpin perlawanan terhadap NATO yang ingin menduduki Libya.

”Jika Khadafy tewas, dukungan televisi Al Rai terhadap perlawanan Libya akan terus berlanjut, seperti halnya kami terus mendukung perlawanan Irak terhadap pasukan pendudukan AS,” ujar Al Gabburi kepada harian Asharq al Awsat.

Menurut Al Gabburi, semua pidato atau pesan Khadafy disiarkan langsung dari Libya melalui stasiun televisi Al Rai, dari mobil yang berpindah-pindah.

”Begitu rekaman suara atau suara langsung Khadafy melalui telepon sampai ke studio mobil, maka langsung ditayangkan,” ungkap Al Gabburi.

Pengusaha asal Irak itu mengaku tidak mengetahui apakah Khadafy menyampaikan pesan itu dari sebuah kemah, rumah, gurun, atau bahkan dari kota Tripoli. Namun, lanjutnya, yang pasti tayangan itu sulit dilacak atau diditeksi.

Tayangan televisi Al Rai selama ini dikenal menggunakan satelit Nilsat, satelit milik Mesir.

Al Gabburi mengaku, para karyawan stasiun televisi Al Rai mendapat gaji 60.000 dollar AS selama dua bulan dari Kedutaan Besar Libya di Damaskus.

Diungkapkan pula, hampir semua biaya operasi stasiun televisi Al Rai dibayar Kedubes Libya di Damaskus. ”Kami mengeluarkan dana lebih dari 100.000 dollar AS untuk biaya operasi televisi Al Rai,” kata Gabburi.

Menurut dia, direktur radio dan televisi Libya, Ali al Kaylani, berjanji akan mengalokasikan secara rutin gaji dan biaya operasi televisi Al Rai.

Stasiun televisi Al Rai, selain memiliki sumber daya manusia dari berbagai negara Arab, kini diberitakan juga sedang mendidik kader-kader dari pemuda Libya.

Gabburi mengaku bersahabat dengan Saif al-Islam sejak tahun 2006. Beberapa kali ia bertemu langsung. Khadafy, menurut Gabburi, membantu gerakan perlawanan Irak, baik dana maupun militer, sejak tahun 2006.

Musthafa Abd Rahman, dari Kairo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com