Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Khadafy, Pelajaran Penting bagi RI

Kompas.com - 28/08/2011, 02:21 WIB

Atas nama demokrasi

Tidak heran jika Khadafy meledek Presiden Perancis sebagai orang yang ingin mencuri minyak Libya. Hal serupa juga ditegaskan oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez. Dia bahkan tidak hanya menuduh NATO, tetapi juga langsung menuduh AS bahwa semua misi di Libya adalah demi minyak.

Semua sempurna dengan propaganda soal demokratisasi, soal perlindungan hak asasi manusia. NATO dan AS selalu menekankan betapa Khadafy itu kejam, brutal kepada rakyatnya. ”Khadafy harus pergi!” demikian ucapan bertalu-talu dari Sarkozy, Cameron, hingga Obama.

Propaganda kekejian Khadafy selama 42 tahun berkuasa menjadi hal yang paling menonjol dalam pemberitaan. Kekejaman Khadafy pun menenggelamkan Robert Gabriel Mugabe, Presiden Zimbabwe, yang juga tidak kalah keras terhadap semua oposisi. Kekejaman Khadafy pun lebih penting ketimbang kekejaman Kim Jong Il, Pemimpin Korea Utara, negara dengan karakter wabah kelaparan.

Kekejaman Khadafy jauh lebih urgen ketimbang tragedi kemanusiaan di Somalia, di mana puluhan juta warga sedang terancam wabah kelaparan karena kekeringan dan kekacauan negara akibat kelompok Al Shabab.

Apa yang menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dari Libya yang kayak minyak das gas, tetapi dipimpin seorang kolonel yang keburukannya lebih ditonjolkan itu?

Pelajaran itu tidak lain adalah sebuah kelemahan internal, pertikaian internal, sebuah praktik manipulasi, menjadi entry point penting bagi asing untuk masuk. Demi demokratisasi dan pengembangan negara beradab? Belum tentu! Irak adalah produk lain dari invasi AS, dibantu Inggris, atas nama demokratisasi. Lihat apa yang terjadi pada Irak, sebuah negara yang diharu biru kekacauan. (Simon Saragih dan Asep Setiawan, Kontributor Kompas di London)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com