Peran Qatar dan UEA termasuk pengelolaan pertambangan minyak dan operasi pelabuhan. Peran kedua negara ini lebih disukai Barat ketimbang China. ”Negara-negara yang memberikan bantuan ke oposisi selama ini juga kemungkinan lebih mudah meraih kontrak bisnis,” kata Rachel Ziemba, analis dari Roubini Global Economics, London.
Harian AS, Chicago Tribune, Rabu, menulis, AS hanya menginginkan minyak dari Libya. Juga muncul pertanyaan soal legalitas di balik intervensi internasional terhadap Libya.
Harian Inggris, The Guardian, edisi Rabu, menulis, ada basis Resolusi Dewan Keamanan PBB Tahun 1973 yang mengizinkan penggunaan kekuatan senjata untuk melindungi sipil. NATO bertindak atas dasar resolusi itu. Seruan Liga Arab, agar intervensi dilakukan, juga menjadi basis pijakan NATO untuk bertindak.
Bekas monarki Libya, yang ditumbangkan Khadafy tahun 1969, siap mendukung rekonstruksi Libya. Mohammed al-Senoussi (49), Pangeran Mahkota Libya di Jerman, menegaskan hal itu.