Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy Masih Simpan Senjata Kimia

Kompas.com - 24/08/2011, 09:37 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perkembangan terkini situasi di Tripoli dan masih belum jelasnya keberadaan Moammar Khadafy hingga kini memicu kekhawatiran baru di kalangan militer dan intelijen Barat. Siapa yang bertanggung jawab terhadap stok senjata kimia, cadangan rudal darat ke udara, dan bahan baku bom nuklir yang dimiliki Libya selama ini?

Pihak intelijen AS dan Inggris memperkirakan, Libya memiliki stok 11 ton gas mustard, 500-900 ton bubuk uranium "mentah" (yellowcake), dan tak kurang dari 30.000 rudal anti pesawat berbagai jenis.

Gas mustard adalah zat kimia yang bisa menimbulkan reaksi, mulai dari kulit melepuh sampai kematian pada manusia, dan merupakan salah satu bahan aktif senjata kimia. Sementara bubuk uranium bisa diperkaya menjadi uranium berkadar tinggi yang bisa diolah menjadi bom nuklir.

Selain berisiko digunakan oleh pasukan Khadafy untuk menyerang balik pasukan pemberontak sebagai usaha mempertahankan kekuasaan, ada risiko yang lebih besar, yakni senjata dan bahan baku senjata ini bisa jatuh ke tangan organisasi teroris saat kondisi di Libya chaos.

"Masih banyak orang yang loyal kepada Khadafy, yang bisa mencuri cadangan senjata ini dan menggunakannya untuk membuat kerusuhan seperti di Irak," tutur Dutch Ruppersberger, anggota DPR AS dari Maryland yang duduk di Komite Intelijen DPR AS.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan di Washington, Selasa (23/8/2011), pihaknya sedang berusaha memastikan bahwa siapa pun yang memegang kekuasaan di Libya saat ini memiliki kendali penuh terhadap cadangan senjata pemusnah massal maupun aset militer lain.

Libya sudah menghentikan semua program senjata pemusnah massalnya sejak 2003 setelah mendapat tekanan embargo ekonomi dari AS dan negara-negara Barat lain. Di sektor nuklir, pemerintahan Libya sudah menyerahkan 5 kilogram uranium berkadar cukup untuk membuat senjata nuklir (weapon grade) kepada AS pada 2009.

Namun, Libya masih menyimpan sekitar 500-900 yellowcake uranium di kompleks reaktor nuklir Rabta di timur Tripoli. Stok bubuk uranium "mentah" ini bisa dijual dengan harga tinggi ke negara-negara yang sudah memiliki fasilitas pengayaan uranium.

Di sektor senjata kimia, proses pemusnahan 23 ton gas mustard baru dimulai tahun lalu dan baru berjalan setengahnya. Kini, sekitar 11 ton gas beracun tersebut disimpan di sebuah fasilitas yang terletak beberapa ratus kilometer sebelah selatan Tripoli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com