Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Presiden RI 2014

Kompas.com - 05/08/2011, 13:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana calon presiden dalam pemilu 2014 mulai mengemuka belakangan ini. Beberapa hari lalu, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) menghangatkan wacana ini setelah terang-terangan menyatakan mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai presiden.

Pemimpin seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan Indonesia saat ini? Menurut pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti, latar belakang calon presiden mendatang tidak penting, apakah dari kalangan pengusaha, akademisi, aktivis, dan lainnya. Menurut Ikrar, kriteria yang paling penting adalah berani mengatakan tidak pada kepentingan asing.

"Soal capres, itu 100 persen tanggung jawab kita anak-anak bangsa, bukan menjadi kacung negara-negara imperialis. Saya bukan anti Amerika tapi harus menuntut pemerintah Indonesia bisa katakan tidak pada Amerika Serikat, termasuk soal investasi," katanya di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Ikrar kecewa dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang cenderung mudah berkompromi dengan kepentingan asing hingga tak mampu bernegosiasi untuk mendatangkan keuntungan-keuntungan yang seharusnya untuk negara. Kunjungan-kunjungan pemimpin negara barat juga kerap datang. Tapi Ikrar mengingatkan pertemuan tak hanya membahas soal politik luar negeri kedua negara.

"Presiden kita sekarang ini militer, badannya gede, tapi dalam kasus Newmont, dia bilang soal kontrak karya di masa depan, bukan di masa dia. Justru orang-orang sipil yang kadang berani katakan tidak pada Amerika Serikat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com