"Sebagai pemimpin pasar kami sadar harus ikut ambil bagian dalam mencari solusi tetapi kami bukanlah satu-satunya solusi," kata juru bicara McDonalds, Danya Proud.
Strategi bisnis McDonalds adalah membuat para orangtua tidak merasa bersalah mengajak anak mereka ke restoran tersebut sehingga mereka akan lebih sering datang.
"Konsumen kami ingin merasa nyaman meski sering makan di McDonalds. Mereka juga ingin merasa nyaman dengan pilihan menu yang ada sehingga bisa lebih sering datang," kata Fields.
Tahun 2004 McDonalds juga pernah mengubah menu Happy Meals dengan menyediakan alternatif soda, misalnya satu persen susu dengan hamburger, burger keju atau nugget ayam dan kentang goreng. Mereka juga menawarkan mengganti kentang goreng dengan potongan apel yang disajikan dengan saus karamel rendah lemak.
Tahun 2006, restoran cepat saji itu juga memulai iklan versi baru Happy Meal yang termasuk nugget ayam dan potongan apel. Hasilnya, menurut perusahaan itu 88 persen konsumen jadi tahu pilihan menu buah yang ada. Tetapi hanya 11 persen konsumen anak yang memilih apel daripada kentang goreng.
Mulai tahun depan, perusahaan itu juga menjanjikan akan menambahkan pesan nutrisi dalam setiap kampanye iklan, marketing dan kemasan yang ditujukan pada konsumen anak-anak.
McDonalds juga berjanji untuk mengurangi 15 persen jumlah sodium dalam makanan. Saat ini pengurangan sodium sudah dilakukan pada menu chicken nugget hingga 10 persen hingga 13 persen setelah mengganti bahan bakunya menjadi daging putih.
Mereka juga menyatakan akan mengurangi tambahan gula, lemak jenuh dan kalori pada tahun 2020 dan telah merekrut pihak ketiga untuk melaporkan setiap perkembangannya pada konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.