Beijing, Selasa
Demikian diberitakan di Harian Rakyat, corong Pemerintah China, edisi Selasa (26/7). China akhir-akhir ini bersikap lebih keras soal Dalai Lama dibandingkan biasanya.
Para pemimpin senior China sedang mempersiapkan transisi kepemimpinan yang dimulai akhir tahun depan. Mereka menyusun langkah untuk memastikan tidak ada masalah yang akan mengalihkan perhatian mereka soal transisi itu.
Wakil Presiden Xi Jinping, yang diperkirakan akan menjadi presiden China tahun 2013, berpidato dengan nada keras di Tibet, pekan lalu. Hal ini menyiratkan dia tidak akan melunakkan pendirian Beijing soal Tibet.
Harian Rakyat
”Komentar Dalai Lama baru- baru ini memperlihatkan dengan jelas bahwa posisi mereka bertentangan dengan posisi pemerintah pusat,” demikian tajuk di harian itu. ”(Dia) tidak mempunyai niat tulus untuk berunding, dan tidak minat berunding. Kenyataannya, dia merintangi perundingan.”
Pertemuan Presiden AS Barack Obama dengan Dalai Lama di Gedung Putih bulan ini membuat China berang. China tidak membolehkan ”campur tangan luar” dalam masalah dalam negeri.
China mengatakan hanya akan berunding mengenai masa depan pribadi Dalai Lama, tetapi tidak dengan pemerintah di pengasingan. Ditegaskan juga bahwa peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu harus melepas dukungan untuk kemerdekaan Tibet. Dalai Lama mengatakan dia hanya menginginkan otonomi bagi Tibet. Menurut China—yang menguasai Tibet sejak tahun 1950—otonomi itu ada.