Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petik Pelajaran dari Insiden di Norwegia

Kompas.com - 25/07/2011, 23:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan dukacita mendalam kepada pemerintah dan rakyat Norwegia atas peledakan bom dan penembakan brutal di Norwegia pada Jumat (22/7/2011) waktu setempat. Serangan teror yang dilakukan tersangka Anders Breivik itu mengakibatkan sedikitnya 93 korban jiwa, lebih dari 90 orang luka-luka.

"Indonesia mengutuk aksi-aksi terorisme yang tidak berperikemanusiaan seperti ini. Ini sekaligus membuktikan aksi-aksi terorisme bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan dilakukan oleh kelompok manapun, tidak terbebas dari agama, suku, bangsa, ataupun dan identitas-identitas yang lain. Terorisme adalah terorisme," tutur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pernyataan pers di kantor Presiden, Senin (25/7/2011).

Menurut Presiden, Indonesia patut memetik pelajaran dari apa yang terjadi di Norwegia. Norwegia sebagai negara yang makmur, tenang, dan damai, ternyata juga tidak terbebas dari aksi ancaman terorisme dan aksi kekerasan yang tidak berperikemanusiaan.

Untuk Indonesia, apa yang dilakukan mencegah dan menganggulangi aksi-aksi terorisme, kekerasan, dan radikalisme harus terus dijalankan sungguh-sungguh. "Saya juga menyeru pada rakyat Indonesia, di manapun dalam melakukan kegiatan sehari-hari, tetaplah jangan mengabaikan unsur keamanan dan keselamatan," kata Presiden yang didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga memerintahkan aparat keamanan agar mencegah dan menangkal setiap kemungkinan te rjadinya terorisme di Indonesia. Kunci keberhasilan dalam menanggulangi terorisme, menurutnya, terletak pada kebersamaan, kemitraan, dan kerja sama yang baik antara negara dan masyarakat luas, serta antara aparat penegak hukum dan aparat keamanan yang bertugas menanggulangi terorisme ini.

Sehari setelah terjadi aksi terorisme di Kota Oslo dan Pulau Utoya, Norwegia, Menlu RI yang tengah berada di Bali juga telah mengeluarkan pernyataan dukacita mendalam atas tragedi tersebut. Surat resmi pernyataan bela sungkawa dibuat Presiden Yudhoyono pada Minggu (24/7/2011), ditujukan kepada Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg.

Indonesia juga berharap dan berkeyakinan, Norwegia akan bangkit dan mengatasi tantangan dan ujian ini, dengan tetap berdasar pada nilai-nilai demokrasi dan toleransi yang selama ini dijunjung tinggi di sana.

Bilateral

Hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia, menurut Yudhoyono, berlangsung amat dekat dan kuat. Kedua negara menjadi pelopor dan berinisitif untuk melakukan kerja sama internasional dalam menyukseskan Millennium Development Goals (MDGs), terutama tujuan keempat dan kelima yang berkaitan kematian ibu saat melahirkan maupun kematian anak di bawah lima tahun. Indonesia dan Norwegia berprakarsa agar MDGs tersebut dapat benar-benar tercapai melalui kerja sama global yang efektif.

Kedua negara juga memiliki prakarsa bersama yang disebut Global Intermediate Dialogue, yang pertama kali dilaksanakan di Bali, dilanjutkan di Oslo, dan terus berlangsung hingga kini. Prakarsa itu diambil Indonesia dan Norwegia menyusul krisis beredarnya karikatur Nabi Muhammad. Indonesia dan Norwegia berinisiatif tidak meningkatkan konflik, kesalahpahaman, dan benturan yang dipicu media massa. "Indonesia dan Norwegia berpendapat sama, menghormati agama berikut norma dan nilai-nilai yang dianutnya," ujar Yudhoyono.

Pada saat Indonesia dan Norwegia menjadi tuan rumah pada konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, Norwegia dinilai berhasil mengambil peran yang menentukan. Ketika dilakukan konferensi di Oslo di bidang iklim dan kerja sama kehutanan, diresmikan kerja sama kedua negara dalam mengatasi tantangan dan persoalan kehutanan di Indonesia yang disebut dengan program Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+).

"Ini membuktikan bahwa dengan persahabatan yang dekat ini kita patut berbagi, manakala antara Norwegia dan Indonesia mengalami ujian, cobaan, dan tantangan," kata Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com