Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tewas dalam Serangan Bom dan Penembakan

Kompas.com - 23/07/2011, 04:43 WIB

OSLO, KOMPAS.com — Selain serangan bom yang memorakporandakan kantor pemerintahan pusat di Oslo, ibu kota Norwegia, aksi brutal juga terjadi pada pertemuan sekolah musim panas yang diselenggarkan Partai Buruh berkuasa kubu Perdana Menteri Jens Stoltenberg di sebuah pulau di luar Oslo, Jumat (22/7/2011).

Seseorang yang menyamar sebagai polisi melepaskan tembakan ke arah kamp pemuda. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas. Polisi berhasil menangkap pelaku. Polisi menyatakan belum memiliki petunjuk mengenai siapa yang mendalangi serangan itu.

"Kami menerima informasi mengenai kematian 10 orang dan 7 orang cedera dalam penembakan itu," kata juru bicara kepolisian, Bjoern Erik Sem-Jakobsen, seperti dikutip oleh situs berita Nettavisen, Jumat.

"Angka itu masih tidak pasti. Namun, itulah yang bisa kami berikan sejauh ini," katanya.

Media setempat, mengutip saksi, menggambarkan pria bersenjata itu sebagai seorang Eropa utara dengan senapan otomatis. Laporan itu belum bisa dikonfirmasi. Polisi Norwegia menyatakan khawatir mengenai kemungkinan adanya peledak di pulau itu.

Sebelumnya diberitakan, serangan bom di kantor pemerintahan menewaskan tujuh orang. Dengan demikian, total korban tewas dalam dua serangan itu berjumlah 17 orang. Stoltenberg selamat dan tidak ada laporan mengenai pejabat tinggi pemerintah yang tewas atau cedera.

"Kami bisa memastikan bahwa tujuh orang tewas dan dua cedera serius dalam serangan bom itu," kata seorang juru bicara kepolisian kepada wartawan di Oslo. "Sejumlah orang lain cedera," kata polisi.

Ledakan itu menghancurkan sebagian besar jendela di bangunan pemerintah pusat 17 lantai itu, mengirim asap tebal di kota tersebut serta menyebarkan puing-puing logam dan sampah lain hingga ratusan meter. Kementerian-kementerian yang berdekatan juga terkena, termasuk Kementerian Perminyakan yang terbakar. Sementara itu, sampah-sampah besar berserakan di jalan.

Polisi menutup tempat kejadian dan meminta penduduk tetap berada di dalam rumah mereka. Para pemimpin AS dan Eropa mengutuk serangan itu dan menjanjikan solidaritas dengan Norwegia. 

Norwegia, negara anggota NATO, beberapa kali diancam oleh para pemimpin Al Qaeda karena keterlibatannya di Afganistan. Kekerasan politik sejauh ini tidak pernah terjadi di negara itu. Norwegia dikenal sebagai ikon negara perdamaian. Negara ini mensponsori Hadiah Nobel Perdamaian dan menengahi konflik-konflik, termasuk Timur Tengah dan Sri Lanka.

Dalam pentas dunia, Norwegia juga mengambil bagian dalam pengeboman pasukan NATO di Libya. Pemimpin Libya, Moammar Khadafy mengancam akan melakukan serangan balasan ke Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com