Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Orang Tewas dalam 3 Hari

Kompas.com - 08/07/2011, 16:26 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Setidaknya 29 orang tewas dalam sejumlah insiden penembakan di Karachi, Pakistan, Kamis (7/7/2011). Dalam tiga hari terakhir, kekerasan politik dan etnis di kota pelabuhan itu menyebabkan 65 korban tewas.

Menurut laporan-laporan media setempat, setidaknya 13 orang tewas pada Kamis sore ketika orang bersenjata tak dikenal menembaki dua bus di kota itu. Sekitar 30 lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Suasana tegang dirasakan di beberapa bagian Kota Karachi sepanjang hari Kamis. Sebagian besar stasiun pengisian bahan bakar untuk umum ditutup karena alasan keamanan. Antrean panjang mobil dan sepeda motor terlihat di depan SPBU yang buka di kota.

Pemerintah dan dinas ambulans swasta sibuk membawa warga yang tewas dan terluka ke rumah sakit.

Menurut laporan-laporan media lokal, sejumlah rumah dan toko dilempari granat sehingga banyak orang mengungsi untuk mencari tempat yang aman.

Kelompok-kelompok etnis yang berseteru saling menyalahkan target serangan, tetapi polisi setempat mengatakan, geng-geng kriminal juga berada di balik gelombang baru kekerasan di kota itu.

Warga kota mengatakan, polisi dan pasukan paramiliter gagal mengendalikan kekerasan. Namun, kepala kepolisian provinsi Wajid Durrani mengatakan, pihaknya sudah berusaha memberi tindakan keras terhadap para penjahat.

Gerakan Muttahida Qaumi (MQM), kelompok etnis berbahasa Urdu di negara itu, mengadakan pertemuan darurat pada Kamis untuk meninjau situasi di kota.

MQM akan mengumumkan keputusan rapat, tetapi sumber-sumber mengatakan akan menyampaikan seruan-seruan untuk mogok jika kekerasan dan "target pembunuhan" para aktivis dan pendukungnya tidak dihentikan.

Kelompok etnis Pashtun melalui Partai Nasional Awami (ANP) menyerukan operasi militer untuk membersihkan senjata-senjata yang ada di kota.

Pemimpin ANP Bashir Jan mengatakan, polisi dan pasukan paramiliter Rangers gagal mengendalikan kekerasan, dan militer gagal mengembalikan ketenangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com