Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Partai "Titisan" Thaksin

Kompas.com - 01/07/2011, 09:43 WIB

Puea Thai juga memiliki ”musuh politik” dari kalangan sama, militer dan elite pemerintahan. Kondisi itu yang diyakini bakal menyulitkan mereka untuk membentuk koalisi jika tak berhasil menang dengan perolehan suara mayoritas.

Dari sisi aturan main, keinginan untuk kembali ke kancah perpolitikan di Thailand bagi Thaksin dan pendukungnya bukanlah perkara mudah

Pemilu Thailand digelar untuk memperebutkan 500 kursi parlemen majelis rendah (DPR). Dari 42 parpol yang mendaftar, hanya 7 yang memenuhi syarat, yaitu memenangi kursi parlemen pada pemilu tahun 2007.

Dari total 500 kursi parlemen yang diperebutkan itu, sebanyak 375 kursi mewakili konstituen di 76 provinsi. Sebagai ibu kota negara, Bangkok memperoleh alokasi kuota sebanyak 33 kursi di parlemen. Sisa 125 kursi akan ditentukan perolehannya dari hasil perolehan suara pemilu, Minggu besok.

Untuk bisa menang telak, parpol peserta pemilu harus mampu meraup perolehan suara mayoritas atau setara dengan lebih dari 50 persen total kursi.

Hal itu sangat sulit terwujud dalam pemilu mendatang, bahkan ketika banyak jajak pendapat menilai popularitas Partai Puea Thai di posisi teratas dan terus menanjak.

Sejumlah pengamat memprediksi Puea Thai mampu mengantongi kemenangan dengan perolehan jumlah kursi lebih banyak daripada Partai Demokrat, partai pemerintah yang menjadi pesaing utama mereka. Partai Puea Thai diperkirakan sanggup meraup 220-240 kursi.

Namun, hal itu tak otomatis membuat mereka bisa ”menghela napas” lega. Untuk membentuk pemerintahan yang stabil dan aman dari ”gangguan” lawan politiknya, Puea Thai harus mencari ”rekanan” untuk berkoalisi.

Dukungan hanya dari satu parpol berperolehan medium dianggap sebagian kalangan masih belum cukup untuk kebutuhan membentuk pemerintahan yang stabil dan ”aman”. Belum lagi kemungkinan ada semacam ”kudeta sunyi” yang dilancarkan seteru politiknya, Partai Demokrat dan kalangan militer. Caranya dengan ”merayu” parpol-parpol lain agar menolak tawaran koalisi Puea Thai dan lebih ”merapatkan barisan” ke Partai Demokrat.

Petahana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com