RIYADH, KOMPAS.com - Kaum perempuan Arab Saudi benar-benar serius dengan tantangan mereka melawan larangan mengemudi. Secara serentak puluhan perempuan duduk di balik kemudi dan mulai menjalankan mobil, Jumat (17/6/2011).
"Kami baru pulang dari supermarket. Istri hari memutuskan mulai hari ini dia yang mengemudi saat berangkat dan pulang," tulis kolumnis Taufik Alsaif dalam akun Twitter-nya.
"Saya dan istri saya, Maha, baru dari berkendara selama 45 menit. Dia yang menyetir mobil melewati jalan-jalan di Riyadh," kata Mohammad al-Qahtani, presiden Asosiasi Hak Sipil dan Politik Saudi, juga melalui Twitter.
Didorong kampanye Women2Drive, banyak perempuan Saudi bertekad menentang larangan mengemudi. Melalui Facebook dan Twitter, mereka berjanji akan beraksi bersama pada Jumat kemarin.
Perempuan Saudi yang bisa mengemudikan mobil biasanya mendapat surat izin mengemudi di luar negeri. Sebab mereka tidak mungkin mendapatkannya di Saudi.
Veteran aktivis hak-hak perempuan Wajha al-Huwaider mengatakan, dia tidak berharap kampanye itu diikuti banyak perempuan mengingat respons keras pemerintah terhadap para penganjur kampanye itu. Meskipun dukungan dari luar negeri terhadap gerakan itu sangat besar.
"Saya tidak mengharapkan sesuatu yang besar seperti yang diharapkan orang di luar Saudi," katanya.
Ditambahkannya, penahanan Manal al-Sharif, serta sejumlah perempuan lain cukup membuat takut kaum perempuan.
Sharif, seorang ilmuwan komputer 32 tahun, dijebloskan dalam penjara selama dua minggu bulan lalu setelah mengemudi dan mengunggah posting rekaman tindakannya di Internet.
Enam perempuan lainnya juga sempat ditahan karena belajar mengemudi di sebuah tanah kosong di utara Riyadh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.