Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Juni Presiden Sudan ke China

Kompas.com - 16/06/2011, 16:05 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Presiden Sudan Omar al-Bashir  akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada akhir bulan ini, kata kementerian luar negeri di Beijing, Kamis (16/6/2011). Bashir akan bertemu Presiden China Hu Jintao dan para pemimpin lainnya pada kunjungannya 27-30 Juni. "Kedua  pihak akan membahas bagaimana mengonsolidasikan persahabatan tradisional kami," kata juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei kepada wartawan.    

China adalah pendukung utama Bashir, yang memimpin upaya-upaya Sudan utara selama perang sipil di Sudan dan dicari oleh Pengadilan Kejahatan International (ICC) untuk kejahatan perang di wilayah yang dilanda perang, Darfur, bagian barat negara itu.  

Beijing juga pemasok penting kebutuhan militer rezim di Khartoum dan pembeli terbesar minyak negara itu, tetapi sebagian besar ladang minyak Sudan terletak di selatan, yang akan menjadi negara merdeka bulan depan.    

Hong mengatakan, Bashir dan para pejabat China juga akan membahas situasi di Darfur serta isu-isu yang beredar antara Sudan utara dan Sudan selatan untuk diselesaikan sebelum kemerdekaan selatan pada 9 Juli. "China ingin memainkan peran positif bagi perdamaian dan rekonsiliasi di Sudan serta ... perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan itu," kata Hong.    

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Bashir atas tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di Darfur, tempat sekitar 300.000 orang telah tewas sejak 2003. Dia adalah kepala negara pertama yang sedang memerintah menjadi sasaran surat perintah ICC.    

Statuta ICC mendikte bahwa setiap negara anggota harus menangkap Bashir jika ia melakukan kunjungan.  China bukan menjadi bagian dari undang-undang itu. Bashir telah membatalkan rencana untuk menghadiri KTT akhir pekan di Malaysia, yang menyatakan pada  awal tahun ini bahwa mereka berniat untuk mengakui yurisdiksi ICC untuk menunjukkan komitmennya dalam memerangi kejahatan terhadap kemanusiaan.     Kelompok hak asasi manusia telah mendesak Malaysia untuk menarik undangan kepada Bashir dan mengatakan bahwa meskipun belum menandatangani ICC, Malaysia harus menangkap Bashir jika pelaku genosida itu melawat ke negara Asia Tenggara tersebut.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com