Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osama di Mata Si Cantik Amal (3)

Kompas.com - 03/06/2011, 02:23 WIB

KOMPAS.com — Setelah Osama bin Laden tewas, media berlomba untuk mencari tahu siapakah sebenarnya sosok pria beristri lima ini. Hampir sepuluh tahun yang lalu, sebuah majalah terbitan London, Al-Majallah, berhasil menggali kehidupan pribadi Osama bin Laden lewat Amal Ahmed al-Sadah, istri kelima Osama.

Amal al-Sadah merupakan sosok wanita cantik yang memiliki postur cukup tinggi. Wanita ini berasal dari Yaman, tetapi beberapa sumber mengatakan, Amal mewarisi ras wanita Asia Tengah (Kaukasia) sehingga dia memiliki postur dan kecantikan bak peragawati dunia.

Selain itu, meski Amal menikah dalam usia relatif muda, 17 tahun, dia tergolong wanita cerdas. Inilah salah satu alasan mengapa Amal menjadi istri kesayangan Osama bin Laden.

Amal menceritakan kebiasaan sehari-hari Osama serta kegemaran Osama pada yoghurt. "Dia jarang makan daging, tapi suka pergi berburu," kata Amal.

Dia juga mengungkapkan skenario tragedi 11 September 2001. Semua itu diceritakan dalam wawancara panjang kepada Khalid Nasr, yang dimuat di The Guardian pada Jumat 15 Maret 2002.

Cukup panjang perjuangan Al-Majallah dalam memburu dan mewawancarai istri Osama bin Laden ini. Setelah disetujui pun, banyak syarat yang harus dipatuhi—saat itu identitasnya disembunyikan, hanya diberi inisial AS (Amal Ahmed al-Sadah).

AS akhirnya setuju untuk diwawancara dengan beberapa syarat ketat. Untuk alasan keamanan, ia menolak difoto. Di samping itu, ia juga minta lokasi wawancara tidak disebut.

AS berbicara dengan tenang dan percaya diri. Dia tinggal di sebuah rumah biasa, jauh dari kesan mewah. Tutur kata dan tingkah lakunya sangat santun dan rendah hati.

Berikut wawancara Khalid Nasr (Nasr) dan Amal Ahmed al-Sadah (AS):

Nasr: Bagaimana cara Osama membagi waktu untuk keluarga, bisnis dan organisasi Al-Qaeda?

AS: Osama selalu pulang ke rumah saya seminggu sekali. Saat sebelum pergi, dia akan menghubungi para karyawan dan para stafnya. Kadang, Osama menghabiskan sebagian waktunya hanya untuk rapat bersama para karyawannya. Mereka adalah karyawan-karyawan yang profesional.

Nasr: Bidang usaha apa saja yang dia bangun saat ini?

AS: Bidang perdagangan dan konstruksi. Ia selalu menceritakan kepada saya bahwa saat ini perusahaannya sedang melakukan kerja sama dengan kelompok amal besar dalam proyek pembangunan dan perbaikan jalan. Proyek tersebut sangat penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu ekonomi warga miskin di antara masyarakat Afganistan.

Nasr: Kapan terakhir kali Anda melihat Osama mengadakan pertemuan? dan apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu?

AS: Kali terakhir saya melihat Osama mengadakan pertemuan, sebelum peristiwa September (2001). Dia datang ke rumah, memberi saya telepon dan menyuruh saya untuk menelepon keluarga saya dan memberi tahu mereka bahwa kami akan pergi ke sebuah tempat. Selain itu, saya juga memberi tahu keluarga, untuk waktu yang tidak ditentukan, kami akan menghilang dan jangan mencoba menghubungi kami. Kami nanti yang akan menghubungi keluarga, apabila situasi sudah cukup aman.

Nasr: Apakah dia memberi tahu di mana lokasi Anda akan pergi? Apakah Anda benar-benar menelepon keluarga Anda?

AS: Ya, saya menelepon ibu saya dan memberi tahu bahwa saya akan pergi untuk waktu yang lama. Osama tidak mengatakan di mana kami akan pergi. Osama hanya menyuruh anak buahnya menyiapkan sebuah kendaraan dan memerintahkan saya untuk pergi dengan salah seorang putranya dan beberapa pengawal ke suatu daerah di selatan. Belakangan, saya baru tahu, lokasi tersebut dekat perbatasan Afganistan dan Pakistan. Kami tinggal di rumah seorang pimpinan suku.

Beberapa hari kemudian, saya mendengar tentang tragedi bom, 11 September 2001, di Amerika Serikat. Saya juga mendengar Amerika Serikat telah menyatakan perang terhadap Osama dan Taliban. Ketika pengeboman AS di Afganistan dimulai, kami pindah ke pegunungan dengan beberapa anak dan tinggal di salah satu gua selama dua bulan sampai salah satu dari anaknya datang dengan sekelompok suku dan membawa kita dengan pengawalan ketat. Sebelumnya, saya tidak tahu jika kami akan dibawa ke Pakistan, lalu mereka menyerahkan kami kepada Pemerintah Pakistan.

Nasr: Apakah benar bahwa Osama mempunyai sakit ginjal dan menderita gagal ginjal?

AS: Benar, Osama mempunyai penyakit ginjal dan lambung. Dia sangat menderita akibat kedua penyakit tersebut. Osama sempat mengatakan kepada saya, dia ingin ke Pakistan untuk pengobatan dan perawatan.

Nasr: Kapan dia menceritakan kondisinya kepada anda?

AS: Sekitar dua bulan sebelum tragedi 11 September 2001.

Nasr: Apakah Osama masih menghubungi Anda sejak Anda berangkat menuju Afganistan hingga hari ini?

AS: Dia sama sekali tidak pernah menghubungi saya.

Nasr: Percayakah Anda jika Osama telah tewas terbunuh?

AS: Aku merasakan dalam sanubariku bahwa ia masih hidup. Jika dia telah tewas, maka seluruh dunia akan tahu tentang hal itu. Kematian Osama bukanlah sesuatu yang dapat disembunyikan.

Nasr: Jika Osama masih hidup, di mana dia sekarang? Mungkinkah Dia meninggalkan Afganistan?

AS: Dia tidak pernah berbicara kepada saya tentang niatnya untuk meninggalkan Afganistan. Osama ingin mati di Afganistan. Dia pernah berkata kepada saya, apabila dia meninggalkan tanah Afganistan, itu berarti dia pergi untuk bertemu dengan Penciptanya. (Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com