Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong-Il Rayakan Lawatan ke China

Kompas.com - 30/05/2011, 06:56 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Il dan anak laki-laki yang juga putera mahkotanya merayakan hasil "sukses" dari lawatannya ke China pekan lalu, kata kantor berita pemerintah KOrean Central News Agency (KCNA), Minggu (29/5/2011).

Pemerintah Korut menggelar pertunjukan seni untuk merayakan kesuksesan kunjungannya itu. Kim senior dan sang putra mahkota Kim Jong-Un menyaksikan pertunjukan itu, begitu juga dengan para pejabat senior rezim komunis itu. Namun KCNA tidak menyebut kapan pesta itu digelar.

"Pertunjukan musik dan tarian digelar untuk kesuksesan kunjungan tidak resminya ke Republik Rakyat China," kata KCNA, yang melukiskan lawatan itu "bersejarah" dan "berhasil" tanpa memerinci lagi. Kantor berita itu mengatakan lawatan Kim telah membuat "sumbangan kekal" dalam meningkatkan hubungan antara kedua tetangga komunis tersebut.      Pyongyang sangat jarang mengadakan perayaan besar secara terbuka  untuk merayakan lawatan Kim ke China. Menurut kantor berita Korea Selatan (Korsel) Kim telah tujuh kali berkunjung ke China. Sementara pada lawatan ketiganya tahun ini, Kim mengunjungi wilayah timurlatu dan timur China serta Beijing. Di ibukota dia menemui Presiden Hu Jintao dan beberapa pejabat penting lainnya.     China mendesak Korut untuk kembali ke pembicaraan pelucutan senjata nuklir enam negara dan untuk meredakan ketegangan dengan Korsel. Negara itu juga ingin sekutunya tersebut untuk menjalankan ekonomi terbuka China.      Tapi tidak jelas apa yang dicapai dari lawatan Kim mengenai masalah itu karena media resmi di Pyongyang dan Beijing mengatakan komentar yang berbeda mengenai pembicaraan Kim dengan Hu, Rabu.       Kantor berita China Xinhua mengatakan Kim telah meminta segera dimulainya pembicaraan pelucutan senjata nuklir yang terhenti, dan menyampaikan harapan bagi hubungan yang lebih baik Korea Utara dengan Korea Selatan.      KCNA juga mengatakan Kim telah memuji "kemajuan dinamis China " tapi tidak memberikan isyarat mengenai apakah negaranya akan mengikuti penyesuaian ekonomi pimpinan negaranya yang goyah.    

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com