Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi PBB di Sudan Akan Berakhir 9 Juli

Kompas.com - 29/05/2011, 09:57 WIB

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pemerintah Sudan utara mengatakan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa jangka waktu misi PBB di Sudan akan berakhir pada 9 Juli ketika Sudan selatan diperkirakan akan memisahkan diri, kata kantor berita pemerintah SUNA pada Sabtu (28/5/2011).

Misi, yang dikenal sebagai UNMIS itu, bekerja untuk menerapkan perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang saudara puluhan tahun antara Sudan utara dan Sudan selatan.

SUNA mengatakan, menteri luar negeri telah mengirim pesan itu kepada Sekjen PBB tentang penghentian resmi misi.

"Menteri Luar Negeri telah menggarisbawahi dalam surat pesannya, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB No.1978 ... Pemerintah Sudan memutuskan dengan resmi mengakhiri keberadaan UNMIS di negara itu pada 9 Juli 2011," kata SUNA.

"Tetapi di perbatasan Abyei yang hingga kini masih disengketakan, suasananya makin memanas dan lebih 150.000 orang melarikan diri dari aksi kekerasan yang melanda wilayah perbatasan tersebut dan daerah-daerah sekitarnya," kata seorang menteri Sudan Selatan, Jumat (27/5/2011).

"Situasinya mencekam, lebih dari 150.000 orang meninggalkan Abyei dan daerah-daerah sekitarnya," kata menteri urusan kemanusiaan James Kok Ruea.

Pasukan Sudan Utara merebut wilayah perbatasan itu pekan lalu, satu tindakan yang dikecam negara-negara internasional yang memperingatkan tindakan itu adalah satu ancaman bagi perdamaian antara utara dan selatan.

Jumlah itu jauh lebih besar dari perkiraan PBB sebelumnya, tetapi angka itu didasarkan pada jumlah orang yang benar-benar telah dihitung.

Banyak dari mereka mengungsi yang itu diduga menghindari jalan-jalan utama dan bersembunyi di semak-semak di sekitarnya karena khawatir diserang pesawat Sudan utara. Ruea mengatakan tidak jelas berapa jumlah dari 110.000 warga Abyei yang lari ke selatan.

"Patroli udara dan darat berusaha memburu penduduk yang melarikan diri. Namun, tidak ditemukan jejak mereka di Abyei. Bisa dipastikan, daerah itu kosong kecuali kehadiran banyak pria-pria yang mempersenjatai dirinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com