Karachi, Senin -
Setidaknya 20 gerilyawan bersenjata granat, roket, dan senjata otomatis menyerbu pangkalan AL Mehran, Minggu pukul 22.30, sebelum membagi diri dalam kelompok-kelompok kecil, melancarkan serangan, dan bersembunyi di kompleks luas Mehran. Mereka pun menghancurkan dua pesawat P-3c Orion yang dikirim AS pada Juni 2011.
Selama ini Karachi dijadikan basis Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim perbekalan bagi sekitar 130.000 tentaranya di Afganistan. ”Serangan awal memakai roket,” kata juru bicara AL Pakistan, Salman Ali. ”Para teroris juga menggunakan bom kecil,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan, para penyerbu berhasil menyelinap masuk pangkalan melalui tiga sisi Mehran yang berbatasan dengan permukiman penduduk. Beberapa media menyebutkan, para militan masuk melalui saluran air. Laporan itu belum dikonfirmasi.
Serangan itu adalah salah satu yang paling berani sepanjang tahun kekerasan militan Pakistan. Kemampuan militan menerobos fasilitas militer berkeamanan tinggi telah membuat malu militer Pakistan yang sudah lebih dahulu dipermalukan AS karena tidak bisa mendeteksi keberadaan Osama.
Senin pagi, asap masih membubung dari kompleks luas pangkalan udara AL Mehran. Taliban mengaku bertanggung jawab
Petugas pemadam kebakaran sudah dapat memadamkan api
Menurut pihak militan, serangan itu merupakan aksi balasan atas serangan Navy SEALs AS yang menewaskan Osama, 2 Mei. Militan bertekad berperang sampai titik darah terakhir. ”Mereka tidak ingin keluar hidup-hidup. Mereka terjun untuk mati syahid,” kata juru bicara Taliban, Ahsanullah Ahsan.
Ahsan mengatakan, pihaknya telah mengirim 15-20 milisi yang siap melakukan aksi bom bunuh diri dalam seminggu ini. ”Kami sudah memperingatkan, setelah Osama mati syahid, kami akan melakukan serangan yang lebih besar,” ujar Ahsan per telepon.
”Orang-orang kami sudah hadir di dalam semua fedayeen (pengebom bunuh diri). Mereka itu berjumlah 15-20 orang dan diutus setelah suatu perencanaan yang akurat. Mereka dapat melakukan perlawanan selama seminggu dan sampai mereka mati syahid,” ungkapnya.
Salman, Senin sore, mengatakan, pasukan komando sudah menguasai kembali pangkalan. ”Tampak tidak ada perlawanan berarti dari militan,” katanya. Dia menambahkan, komando tak akan mengakhiri operasi sampai semua bangunan di kompleks benar-benar aman.
Menurut Malik, menyerang pangkalan AL sama dengan menyerang negara. Pihak yang bersimpati dengan Taliban dan Al Qaeda tidak mau ”bergandengan tangan dengan kami untuk menyelamatkan negara”.
Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani juga mengutuk serangan itu. ”Aksi teror tidak akan menyurutkan komitmen pemerintah dan rakyat Pakistan untuk melawan terorisme,” kata Gilani dalam pernyataannya.(AP/AFP/REUTERS/CAL)