Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan untuk Pyongyang, Penculikan 180.000 Orang

Kompas.com - 13/05/2011, 18:53 WIB

KOMPAS.com — Komite Hak Asasi Manusia (HAM) untuk Korea Utara mengeluarkan data terbaru soal Korea Utara. Menurut komite yang berkantor di Amerika Serikat itu, Pyongyang mungkin telah menculik 180.000 orang dalam masa 60 tahun terakhir. Sementara skala dan cakupan program penculikan yang dilakukan Pyongyang lebih besar daripada yang diduga sebelumnya.

Lembaga HAM tersebut juga mengatakan, program itu mencakup penculikan warga dari 14 negara. Tuduhan-tuduhan tersebut, sebagaimana warta AP dan AFP pada Jumat (13/5/2011), hampir mustahil diverifikasi tanpa akses bebas ke Korea Utara. "Penculikan oleh Pemerintah Korea Utara mungkin dilakukan dengan banyak cara dan di banyak tempat," kata laporan.

Laporan komite menyebut kasus seorang mahasiswa Jepang dan pacarnya yang diambil dari sebuah pantai di Jepang oleh agen-agen Korea Utara. Kasus lain yang disebut adalah lebih dari 3.000 nelayan Korea Utara dipaksa masuk perairan Korea Utara dan juga mahasiswa di kota-kota Eropa, termasuk London, yang dibujuk untuk pergi ke Korea Utara dengan janji pekerjaan dan kemudian dihalangi pergi.

Laporan tersebut pun menaksir total lebih dari 180.000 orang dari 14 negara telah diculik oleh Korea Utara untuk melatih agen-agen intelijen. Lalu, dalam kasus yang lebih baru, Pyongyang memperingatkan warga China yang bermukim di sepanjang perbatasan agar tidak membantu warga Korea Utara yang melarikan diri.

Begitu masuk wilayah Korea Utara, banyak korban penculikan disiksa, dipaksa kawin, dan dipaksa bekerja untuk rezim.
Pada 2002, Pyongyang membebaskan beberapa warga Jepang setelah Pemerintah Jepang menanyakan keberadaan warganya yang hilang. Namun, setelah itu, Pyonyang tidak mengukuhkan keberadaan orang-orang yang diculik di dalam wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com