Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Tebusan Dibayar Tunai

Kompas.com - 21/04/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto kembali menegaskan, uang tebusan yang akan diberikan kepada perompak Somalia yang menahan Kapal MV Sinar Kudus dan 20 anak buah kapal asal Indonesia disampaikan secara tunai. Saat ini, uang tebusan yang nilainya enggan dia ungkapkan sedang dalam proses pencairan. 

"Uangnya di bank, dan (saat ini) dikeluarkan dulu. Nanti (penyerahannya) tunai," kata Djoko singkat kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/4/2011). 

Ia menambahkan, saat ini pemilik kapal, PT Samudra Indonesia, masih membicarakan mekanisme pembayarannya. Adanya perkembangan terbaru bahwa perusahaan menyanggupi membayar tebusan terhadap para perompak kapal MV Sinar Kudus membuat keluarga ABK harap-harap cemas. 

Di Kediri, Jawa Timur, keluarga Masbukhin, muallim 1 kapal, terus memantau realisasi pembayaran. Mereka mengisi penantian tersebut dengan memantau melalui media serta tidak henti berdoa untuk kelancarannya. Yunita, istri Masbukhin, mengatakan dirinya mendapat kabar kesanggupan perusahaan membayar tebusan dari suaminya melalui jaringan telepon. 

Percakapan yang terjadi pada Jumat (15/4/2011) malam tersebut membuatnya merasa harap-harap cemas. "Syukurlah akhirnya perusahaan mau membayar tebusan," ujar Yunita yang ditemui di daerah Rembang, Ngadiluwih, Sabtu (16/4/2011). 

Saat ini yang dilakukannya adalah berdoa semoga drama pembajakan kapal pengangkut bijih nikel yang terjadi sejak satu bulan lalu itu segera berakhir tanpa ada korban. "Semoga semuanya dapat secepatnya kembali ke rumah," ujarnya. 

Sementara terkait kondisi kapal, menurut suaminya, saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Para kru kapal sudah merasa lega. "Mereka saat ini lebih tenang," ujar Yunita, menirukan suaminya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Nasional
    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

    Nasional
    Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

    Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com