Polisi, Selasa (19/4), mengatakan telah memeriksa rute parade, apakah ada bahan peledak yang mungkin disembunyikan di saluran limbah, tiang lampu, lampu lalu lintas, dan tempat-tempat lain. Tujuan pengecekan, yang diperkirakan akan berlanjut sampai acara besar selesai, adalah membuat rute yang akan dilewati pasangan pengantin kerajaan itu seaman mungkin.
Pasangan itu akan berangkat dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey secara terpisah. Mereka kembali melewati rute itu seusai upacara perkawinan dalam sebuah kereta kencana terbuka. Mereka akan melambaikan tangan dan kemudian muncul di balkon istana dengan anggota keluarga kerajaan lain.
”Para petugas polisi mulai waspada dan mengecek area tempat barang-barang berbahaya mungkin disembunyikan,” kata Inspektur Ian Fairman dari Scotland Yard, Kepolisian London, yang memimpin pemeriksaan. ”Polisi akan mengecek daerah-daerah rentan sepanjang rute prosesi.”
Ratusan ribu orang diperkirakan berjajar di sepanjang rute pada 29 April. Akan banyak orang penting dan bangsawan dari Inggris dan luar negeri hadir. Acara itu dianggap merupakan target serangan kaum militan.
Inggris saat ini berada di tingkat ancaman ”parah” nomor dua, yang berarti sebuah serangan dianggap sangat mungkin. Juga ada kekhawatiran kaum anarkis akan menargetkan acara ini. Pada Desember 2010, mobil yang membawa Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, diserang saat demo mahasiswa berlangsung di ibu kota Inggris itu.
Menteri Keamanan Pauline Neville-Jones belum lama ini mengatakan bahwa dia yakin upacara perkawinan itu akan berlangsung aman.
Selain pemeriksaan keamanan, Scotland Yard merencanakan mengidentifikasi sejumlah individu yang dianggap mempunyai obsesi tak sehat dengan keluarga kerajaan. Kepolisian melakukan pengawasan untuk menjamin mereka tidak menyebabkan masalah pada hari perkawinan.
Sementara itu, sebuah jajak pendapat yang dilakukan untuk Reuters memperlihatkan lebih dari separuh orang Inggris akan menyaksikan Pangeran William menikahi kekasihnya, Kate Middleton, pada 29 April mendatang.