Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Mesir Panggil Mubarak

Kompas.com - 11/04/2011, 12:36 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Jaksa Agung Mesir Abdel-Meguid Mahmoud, Minggu (10/4/2011), memanggil mantan Presiden Hosni Mubarak dan dua putranya untuk ditanyai sehubungan dengan dugaan penggunaan kekerasan terhadap pemrotes selama demonstrasi anti-pemerintah, lapor media setempat.

Mubarak dan dua putranya, Alaa dan Gamal, juga direncanakan untuk ditanyai tentang dugaan korupsi dengan memanfaatkan pengaruh untuk mengeruk dana masyarakat dan mendapat komisi dari berbagai persetujuan, kata kantor berita resmi Mesir, MENA. Mubarak membela dirinya dan keluarganya dan membantah semua tuduhan tersebut di dalam rekaman audio pidatonya yang disiarkan televisi pan-Arab, Al-Arabiya, Minggu. "Saya dengan tegas membantah aksi tak adil dan tuduhan tanpa dasar yang ditujukan terhadap sejarah dan reputasi saya," katanya.

Itu merupakan pernyataan terbuka pertama Mubarak sejak ia meletakkan jabatan pada 11 Februari, setelah 18 hari protes terhadap 29 tahun kekuasaannya. Ia mengatakan, ia setuju dengan permintaan jaksa tinggi agar Kementerian Luar Negeri Mesir menyelidiki asetnya di luar negeri melalui saluran diplomatik.

Mubarak membantah ia telah menyalahgunakan kekuasaan untuk mengumpulkan kekayaan yang berlimpah. "Saya telah bungkam selama beberapa pekan belakangan terhadap semua upaya dan pernyataan palsu yang ditujukan untuk merusak reputasi saya dan percobaan untuk benar-benar mempengaruhi saya dan kerukunan keluarga saya sampai jaksa agung mendapat semua laporan dari berbagai negara asing dan mengungkapkan kebenaran," kata Mubarak.

Ia menambahkan, tak ada kekayaan Alaa maupun Gamal yang diperoleh dengan mengeksploitasi pengaruh mereka atau melalui cara mengambil keuntungan secara tidak sah. "Saya menyediakan hak hukum saya buat mereka yang berusaha merusak reputasi saya dan keluarga saya," katanya.

Mubarak, istrinya Suzanne, dua putranya dan istri mereka telah dilarang bepergian ke luar negeri dan aset mereka telah dibekukan. Beragam laporan tentang kekayaan Mubarak dan keluarganya telah muncul selama dan setelah protes. Tuduhan korupsi terhadap Mubarak dan para pembantunya adalah salah satu penyebab utama protes, selain tingginya angka pengangguran dan kenaikan harga pangan di negeri itu.

Sedikitnya 384 orang tewas dan ribuan orang lagi cedera dalam protes yang meletus pada 25 Januari. Mubarak menyerahkan kekuasaan kepada militer pada 11 Februari dan telah tinggal di Sharm esh-Sheikh di bawah penjagaan militer.

Pegiat dan kelompok pemuda di Mesir telah menyerukan diadilinya Mubarak dan para pembantunya. Mereka melancarkan protes massal pada Jumat (8/4/2011) di Bundaran At-Tharir di bagian tengah Kairo, pusat protes sebelumnya guna berusaha mengadili mantan presiden tersebut secepatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com