Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktor Kembali Disirami Air

Kompas.com - 24/03/2011, 15:00 WIB

OSAKA, KOMPAS.com — Tim darurat kembali menggunakan alat pemadam kebakaran dengan pompa air bertekanan tinggi di reaktor nuklir yang rusak akibat gempa di Jepang, Kamis, sehari setelah asap hitam memaksa mereka dievakuasi.

Para pekerja berupaya untuk menghentikan melelehnya PLTN Fukushima di timur laut Tokyo yang menyemburkan radiasi sehingga membuat puluhan ribu orang mengungsi, mencemari produk pertanian dan air minum, serta menyebarkan kecemasan. Asap putih sudah membubung di empat dari enam reaktor itu pada pagi hari.

Para pekerja ditarik, Rabu, setelah asap pekat membubung dari reaktor nomor 3 yang terguncang gempa berkekuatan 9,0 diikuti tsunami yang menghantam timur laut Jepang pada 11 Maret. Gempa itu merusak listrik eksternal PLTN. Reaktor nomor 1, 2, 3 yang sedang beroperasi saat itu secara otomatis berhenti bekerja, tetapi tsunami menerjang generator cadangan dan sistem pendingin pun gagal.

Kamis pagi, pemadam kebakaran kembali menggunakan pompa berkekuatan tinggi untuk menyiramkan air laut ke reaktor tersebut guna mengisi cairan di kolam penampungan di dalam reaktor. Fokus upaya itu adalah reaktor nomor 3 yang menimbulkan kecemasan khusus karena menggunakan bahan bakar uranium-plutonium yang mudah menguap. Tujuan mengisi kembali kolam penampungan adalah agar batang reaktor tidak terkena udara yang dapat menyebabkan pelepasan radiasi dalam jumlah besar.

Para ahli saat ini menyambungkan listrik eksternal ke semua reaktor dan mencoba sistem komponen dan perlengkapan demi menyalakan kembali sistem pendingin dan membuat stabil reaktor.

Listrik di ruang kontrol reaktor nomor 3 sudah separuh yang menyala kembali. Sebelumnya, para pekerja meraba dalam gelap, menggunakan senter tanpa sistem pendingin udara untuk mengisap radiasi yang meningkat. PLTN itu terletak 250 kilometer sebelah timur laut Tokyo.

Pemerintah sudah menyatakan zona tertutup dalam radius 20 km di sekitar PLTN dan mengevakuasi ribuan orang, sementara mereka yang berada dalam lokasi 20-30 km diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com