Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Pembangkit Listrik Nuklir Korea

Kompas.com - 21/03/2011, 03:24 WIB

Beragam keunggulan yang dimiliki pembangkit listrik tenaga nuklir inilah yang membuat Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak setengah memaksa Hatta Rajasa, sebagai Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Kori ini, 15 Februari 2011.

Padahal, jarak Seoul ke Kori lumayan jauh, butuh 30 menit penerbangan dengan pesawat kepresidenan Korea Selatan (Seoul-Busan) dan 12 menit penerbangan dengan helikopter militer jenis Black Hawk dari Busan ke Kori.

Di Kori, sebanyak 13 delegasi Indonesia menjadi saksi pembalikan citra tentang sebuah reaktor nuklir. Bukan hanya sekadar berudara bersih, reaktor nuklir Kori juga dikelilingi oleh hunian dan tempat wisata pantai.

Perusahaan pengelola reaktor nuklir Kori, Korea Hydro and Nuclear Power Co Ltd (KHNP), memang menyediakan anggaran khusus untuk kegiatan berbasis komunitas di sekitar reaktor nuklir sekitar 15,2 juta won atau Rp 121,6 miliar per tahun.

Jumlah itu belum termasuk dukungan dana dari pemerintah daerah setempat yang mendapatkan keuntungan berupa pasokan listrik dengan besaran yang sama, yakni Rp 121,6 miliar.

Dengan anggaran tersebut, keharmonisan antara penduduk dan pengelola reaktor nuklir tetap terjaga. Bahkan, sudah ada 1.600 orang yang menjadi sukarelawan dalam seluruh program pengembangan komunitas itu.

Presiden Lee Myung-bak memang tidak menutupi keinginannya untuk mempromosikan kapasitas negaranya dalam membangun reaktor nuklir yang aman kepada Indonesia dengan meminjamkan pesawat kepresidenan dan helikopter kepada delegasi Hatta Rajasa.

Promosi ini bukan omong kosong karena Korea Selatan memiliki kemampuan untuk membangun reaktor nuklir di mana pun.

Apalagi di seluruh dunia, Korea Selatan adalah negara yang memiliki reaktor nuklir keenam terbesar, setelah Amerika Serikat (107 reaktor), Perancis (66), Jepang (50), Rusia (23), Jerman (21).

Korea Selatan memiliki sebanyak 18 reaktor. Dengan semua pembangkit listrik tenaga nuklir yang dimiliki, Korea Selatan mampu menutup 34,1 persen kebutuhan listrik di negerinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com