”Harus dipisahkan antara militer dan rezim. Tidak seorang pun bisa membawa militer berhadapan dengan rakyat. Rezim Mubarak kini dalam krisis dan kehilangan kepercayaan diri, yang ditandai dengan tindakan rezim Mubarak meminta bantuan militer dalam menghadapi para pengunjuk rasa,” kata Heikal.
Ia mengecam pemerintahan Mubarak yang memblokir Internet dan mengucilkan rakyatnya dari dunia. Heikal menyebut apa yang terjadi di Mesir saat ini adalah revolusi yang berkembang secara cepat dan para pemuda Mesir sudah mampu melampaui psikologi perasaan takut mereka. Ia menyebut Mubarak sebagai keras kepala.
”Saya berharap Mubarak tidak keras kepala karena Mubarak kali ini keras kepala terhadap sebuah perjalanan sejarah, bukan dengan partai atau seseorang. Mubarak boleh keras kepala dengan seseorang, tetapi tidak bisa melawan sejarah,” kata Heikal.