Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Cegah Ideologi Radikal Kuasai Mesir

Kompas.com - 31/01/2011, 01:17 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat berharap transisi demokrasi di Mesir bisa berjalan mulus. Hal ini karena gejolak di negara tersebut akan mengancam stabilitas di wilayah Timur Tengah yang tengah diupayakan terus oleh Presiden Barack Obama. Mesir dinilai sebagai negara yang penting di Timur Tengah.

Dalam pernyataannya, Minggu (30/1/2011), Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menolak berspekulasi mengenai masa depan pemerintahan Presiden Hosni Mubarak di Mesir. Ia menekankan bahwa saat ini Pemerintah Mesir termasuk mitra AS di wilayah Timur Tengah yang turut menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.

"Yang tidak kami inginkan adalah ideologi radikal mengambil alih negara yang sangat besar dan penting di wilayah Timur Tengah ini," kata Hillary Clinton. Ia mengatakan, AS menginginkan demokrasi sejati di Mesir, tidak hanya berlangsung enam bulan atau satu tahun kemudian menjadi diktator militer. Ia tidak ingin demokrasi seperti yang terjadi di Iran.

Hillary Clinton menekankan bahwa masa depan Mesir di tangan rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Mesir mau mendengarkan suara rakyat. Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong demokrasi di Mesir dan meminta Pemerintah Hosni Mubarak berdialog dengan rakyat dan mengajak partisipasi mereka dalam memajukan ekonomi.

"Harus ada komitmen siapa pun yang duduk di pemerintahan untuk melakukan dialog dengan rakyat Mesir, dengan tujuan mengambil tindakan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat Mesir agar lebih mengedepankan partisipasi publik, menjunjung hak asasi manusia, menegakkan hak asasi setiap orang, dan reformasi ekonomi," tutur Hillary.

Saat ditanya apakah langkah-langkah yang diambil Presiden Hosni Mubarak sudah benar, ia menyatakan bahwa tidak penting saat ini siapa yang berkuasa di Mesir. Lebih penting, kata Hillary, adalah bagaimana tuntutan dan kebutuhan rakyat Mesir bisa dipenuhi dan menuju satu tahapan lebih baik. "Jelas, tahapan yang diikuti saat ini belum menciptakan masa depan yang demokratis, kesempatan ekonomi yang dituntut para pemrotes," ujarnya.

Sebelumnya, tokoh oposisi Mesir, Mohamed ElBaradei, mengkritik sikap AS, yang disebutnya telah kehilangan kredibilitasnya dari hari ke hari. Ia menilai AS di satu sisi menyerukan demokrasi di Mesir, tetapi masih mendukung pemimpin yang diktator macam Hosni Mubarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com