Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Bom Tikrit 50 Orang

Kompas.com - 18/01/2011, 20:28 WIB

KOMPAS.com — Insiden pengeboman terjadi lagi di Tikrit, Irak. Insiden berdarah itu menewaskan sedikitnya 50 orang di luar pusat pendaftaran calon polisi di kota itu. Setidaknya, menurut warta AP dan AFP pada Selasa (18/1/2011), 100 orang lain terluka akibat ledakan di kota yang terletak 130 kilometer utara Baghdad itu.

Jumlah korban aksi pengeboman, Selasa ini, merupakan yang tertinggi dalam satu serangan sejak pengepungan gereja di Baghdad bulan Oktober yang menewaskan lebih dari 50 orang. Insiden kekerasan di Irak menurun dalam beberapa tahun ini, tetapi serangan maut masih terus terjadi.

Pengebom yang mengenakan rompi penuh bahan peledak berada di tengah-tengah sekitar 100 calon polisi yang menunggu di luar gedung untuk diwawancarai, kata beberapa saksi. Para pejabat mengatakan, sebagian besar korban adalah calon polisi.

Teroris

Wakil Gubernur Provinsi Salahuddin Ahmed Abdul-Jabbar mengatakan, serangan itu merupakan aksi teroris. "Siapa lagi kalau bukan Al Qaeda yang membunuhi kita," katanya.

Rumah sakit utama Tikrit dipenuhi para korban, kata beberapa laporan. Masjid-masjid setempat melalui pengeras suara menyerukan donor darah. Jumlah korban tidak seperti biasanya akibat aksi bom bunuh diri yang dilakukan satu orang, kata pengamat. Diperkirakan pengebom ini membawa bom sampai sekitar 50 kilogram.

Tikrit merupakan kampung halaman bekas diktator Irak, Saddam Hussein, dan pangkalan bagi kaum perlawanan. Sebuah serangan terhadap akademi polisi di kota ini menewaskan 40 orang pada 2007. Pusat perekrutan polisi dan militer Irak sering menjadi sasaran pengebom bunuh diri.

Secara keseluruhan insiden kekerasan di Irak menurun tajam sejak pembunuhan sektarian 2006-2007. Namun, penembakan dan pengeboman masih terjadi setiap hari. Pasukan Amerika secara resmi mengakhiri operasi tempur Agustus lalu menjelang penarikan seluruh pasukannya akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com