Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Sia-sia lantaran Kartel Narkoba

Kompas.com - 13/01/2011, 16:32 WIB

KOMPAS.com – Khalayak mafhum kalau narkoba memang berujung maut. Nah, kalau di Meksiko, racikan narkoba berikut konflik kartelnya sungguh-sungguh hanya menghasilkan kematian sia-sia.

Simaklah warta AP dan AFP pada Kamis (13/1/2011). Data teranyar rilisan pemerintah Meksiko menyebutkan sudah 34.612 orang tewas gara-gara pemberantasan kartel narkoba. Pembasmian itu memang merupakan agenda unggulan Presiden Felipe Calderon sejak menjabat empat tahun silam.

Angka tersebut termasuk korban meninggal di kalangan sipil dan pasukan keamanan. Soalnya, laporan sebelumnya hanya menunjukan korban dari kalangan kartel narkoba saja.

Presiden Calderon mengumumkan kalau kekerasan ekstrem yang tejadi pada tahun 2010 merupakan yang terburuk dalam sejarah Meksiko. Dalam sebuah pertemuan dengan kelompok anti-kekerasan dia mengatakan,”Saya sangat menyadari apa yang dilakukan saat ini merupakan masa tersulit dalam penanganan masalah keamanan'.

Secara detail dari angka itu tercatat 30.913 orang dieksekusi, 3.153 nyawa hilang dalam pertikaian antarkartel, dan 546 orang mati tatkala operasi keamanan.

Tiga negara bagian

Juru bicara pertahanan pemerintah Alejandro Poire mengatakan tahu lalu saja ada 15.273 orang yang tewas dalam kekerasan yang terkait dengan kartel narkoba. Dia mengatakan kantung kekerasan dengan tingkat kematian tinggi berada di tiga negara bagian yaitu Chihuahua, Tamaulipas, dan Sinaloa.

Negara bagian lain bagaimanapun tidak tersentuh dengan kekerasan. Di Yucatan dan Tlaxcala tercatat hanya kurang dari 10 peristiwa pembunuhan. Namun, hal itu pun terkait dengan kriminal murni pada 2010. Poire mengatakan, kawasan utara menjadi daerah terparah karena menjadi pusat dari perseteruan di antara persaingan kartel narkoba.

Meskipun angka kematian akibat kekerasan kartel narkoba ini menurun di akhir tahun 2010,  tidak ada prediksi apakah tren ini akan berlanjut pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com