Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jong Un Beruntun Ketiban Sial

Kompas.com - 11/01/2011, 07:33 WIB

Sementara itu, ”kesialan” kedua terjadi 10 hari kemudian, seperti juga dikabarkan stasiun radio independen. Sebuah kesalahan fatal dilakukan situs Uriminzokkiri, yang memuat sebuah sajak tersusun (acrostic poem) 12 baris. Pada pemuatan tanggal 21-22 Desember itu, sajak, yang seharusnya memuji kedua Kim, justru malah menjadi kalimat penghinaan. Dalam sajak jenis itu, huruf-huruf di awal dan akhir setiap baris bisa disatukan dan dirangkai menjadi sebuah kata atau nama orang.

Serangan siber Lebih lanjut dalam serangan di hari ”H” ulang tahun Jong Un, para peretas Korsel mengunggah sebuah film animasi kocak berdurasi dua menit, yang menggambarkan ayah dan anak Kim. Jong Un digambarkan seolah merayu sang ayah agar menghadiahinya sebuah mobil mewah.

Dia lalu digambarkan mengendarai hadiah sedan merah mewah berkap terbuka dengan kecepatan tinggi. Saking ngebut-nya, dia menabrak sejumlah orang, yang digambarkan sebagai rakyat miskin dan kelaparan Korut, disertai tulisan provokatif berbunyi, ”Rakyat (Korut) tak berguna!”.

Dalam serangan melalui akun Twitter, para peretas mengirim sejumlah pesan berisi kecaman terhadap pemerintahan komunis Korut, sekaligus ajakan untuk menggulingkan mereka.

”Mari ciptakan dunia baru dengan mengusir Kim Jong Il dan anaknya, Kim Jong Un”, begitu bunyi ”kicauan” yang pertama dikirim.

Militer Korut juga diajak melawan dengan mengarahkan moncong senjata mereka ke para ”musuh rakyat” Korut itu. Kiranya pertanda apa semua ”kesialan” tadi? Pastinya menarik untuk terus disimak.

Juga tidak disebutkan siapa sebenarnya para penyerang Korut lewat dunia maya itu. Hanya disebutkan, para pelakunya berasal dari Korsel, tetapi tidak disebutkan dari lembaga mana dan juga tidak diketahui apakah pelakunya perorangan atau kelompok. Hal yang jelas, Korsel sedang jengkel terhadap Korut. (ABC/VOA/AFP/REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com