Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Waktu Berbulan-bulan untuk Memulihkan Perekonomian

Kompas.com - 07/01/2011, 03:50 WIB

rockhampton, kamis - Banjir mulai surut di kota Rockhampton, Negara Bagian Queensland, Australia, Kamis (6/1). Namun, butuh waktu hingga berbulan-bulan sampai kehidupan masyarakat dan kegiatan perekonomian pulih kembali.

Air bah di Rockhampton mencapai puncaknya, Rabu malam, dengan ketinggian 9,2 meter di atas batas normal. Meski demikian, ketinggian air diperkirakan akan tetap berada pada level 8,5 meter, paling tidak sampai minggu depan.

”Penting untuk diingat bahwa kejadian ini belum berakhir,” kata Wali Kota Rockhampton Brad Carter, yang mendesak warga yang masih bertahan di rumah untuk segera mengungsi demi keselamatan.

Carter menghentikan pengiriman suplai makanan dan bahan-bahan kebutuhan pokok ke warga yang ngotot tak mau mengungsi, dengan alasan membahayakan keselamatan polisi dan petugas layanan darurat. Petugas kadang terpaksa harus berjalan menembus genangan setinggi dada, dengan risiko digigit ular berbisa atau buaya, demi mengantar makanan bagi warga yang enggan mengungsi itu.

Banjir pun masih mungkin bertambah tinggi setelah hujan badai kembali melanda sebagian wilayah Queensland, Kamis.

Ekspor terhenti

Kegiatan ekspor batu bara di Terminal Batu Bara Gladstone, Queensland timur laut, terhenti, Kamis, setelah stok batu bara di pelabuhan tersebut habis akibat masih putusnya jalur rel kereta api pengangkut batu bara.

Gladstone, terminal ekspor batu bara terbesar keempat di dunia, biasanya mengekspor 1,3 juta ton batu bara setiap minggu. ”Kami sama sekali tak mendapat pasokan batu bara saat ini. Jadi tidak ada yang bisa dikapalkan,” tutur juru bicara terminal itu.

Sementara Terminal Batu Bara Dalrymple Bay, terbesar di Queensland, masih beroperasi dengan kapasitas 60-70 persen sejak 1 Januari. ”Ini jelas berdampak terhadap suplai (batu bara) dunia dan terhadap perusahaan pertambangan,” kata Andrew Garratt, juru bicara Dalrymple Bay.

Queensland memasok dua pertiga—bukan tiga perempat seperti ditulis sebelumnya—kebutuhan batu bara kokas dunia, yang sangat dibutuhkan dalam industri baja.

Akibat banjir, operasi tiga perempat tambang batu bara di negara bagian itu terganggu atau terhenti sama sekali. Gangguan ekspor batu bara ini mulai membuat gelisah produsen baja di Asia, yang rata-rata hanya memiliki cadangan batu bara kokas untuk satu bulan.

(Reuters/AFP/AP/ANTARA/AAP-OANA/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com