Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salman Taseer Dibunuh

Kompas.com - 06/01/2011, 03:49 WIB

Sosoknya yang flamboyan sebelumnya dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Dia memulai karier politiknya saat terpilih menjadi anggota majelis di tingkat provinsi di Punjab pada tahun 1998.

Dia kemudian menjabat sebagai Menteri Industri dan Produksi Pakistan di masa pemerintahan Perdana Menteri Pervez Musharraf (tahun 2007-2008). Saat partainya, Partai Rakyat Pakistan (PPP), memenangi pemilu tahun 2008, dia ditunjuk menjadi Gubernur Punjab.

Pemakaman

Pascapembunuhan Taseer, Pemerintah Pakistan bersiaga penuh mengamankan proses pemakamannya, Rabu ini di Lahore. Ribuan pendukungnya berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir sekaligus memprotes keras pemerintah yang dinilai harus bertanggung jawab atas kematiannya.

Namun, para pendukung kelompok radikal justru menyerukan boikot terhadap upacara pemakaman Taseer. Kelompok Jamaat-e-Ahl-e-Sunnat Pakistan bahkan mengancam bahwa siapa saja yang ikut berkabung bakal mengalami nasib serupa.

Untuk menurunkan ketegangan yang terjadi di Pakistan, Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani menetapkan masa berkabung nasional tiga hari. Perkembangan terakhir, kepolisian Pakistan, menurut pengacara Taseer, resmi menetapkan Malik Mumtaz Hussein Qadri, anggota pasukan khusus kepolisian yang juga pengawal pribadi Gubernur Punjab, sebagai pelaku pembunuhan.

Malik memberondong Taseer saat menuju mobilnya, Selasa kemarin, di sebuah tempat perbelanjaan elite, Pasar Kohsar, di Pakistan. Taseer, menurut otopsi, tewas akibat tembakan 29 peluru di hampir seluruh tubuhnya.

(AFP/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com