Kapal Salam Nekad Menembus Blokade Gaza

DAMASKUS, KOMPAS.com - Sebuah kapal bantuan bernama Salam nekad berlayar untuk menembus blokade Jalur Gaza oleh Israel, dari pelabuhan Latakia Suriah melalui Mesir.

Khaled Abdel-Majid, jurubicara kelompok Palestina yang bermarkas di Suriah, Minggu 92/1/2011) mengatakan, kapal itu meninggalkan Latakia pada Sabtu, dan sedang dalam perjalanan ke pelabuhan al-Arish Mesir, tempat bantuan akan dibongkar untuk diangkut melalui darat ke Gaza.

Ia mengatakan, 112 aktivis telah tiba di Mesir pada Ahad untuk berhubungan dengan konvoi bantuan itu. Beberapa organisasi amal Asia, sebagian besar dari India, di belakang prakarsa itu.

Ke-12 aktivis itu akan naik Salam dari sejumlah negara Asia, mulai dari Iran, Jepang, Pakistan dan Afghanistan. "Kapal itu telah menjadi sasaran provokasi Israel sejak berlayar ke perairan internasional," ujar Abdel-Majid Ahad.

"Kapal-kapal angkatan laut Israel telah menanyai kapten (kapal bantuan) mengenai sifat bantuan (di atas kapal) itu," kata Abdel-Majid.

Kapal itu membawa bantuan senilai satu juta dolar (760.000 euro) berupa obat, bahan makanan dan boneka, dan juga empat bus serta 10 generator listrik untuk rumah sakit, jelas Abdel-Majid.

Israel telah menerapkan blokade yang melumpuhkann Gaza sejak kelompok-kelompok Palestina menangkap seorang prajuritnya pada Juni 2006.

Negara itu memperkuat blokade setahun kemudian setelah Hamas merebut kekuasaan di kantung pantai tersebut menyusul perang mematikan dengan kelompok Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmud Abbas.

Israel melonggarkan blokade setelah serangannya pada 31 Mei terhadap kapal bantuan Mavi Marmara, yang menewaskan sembilan aktivis Turki dan memancing kecaman internasional.