Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.700 Warga Sleman Masih Mengungsi

Kompas.com - 23/12/2010, 19:39 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com — Sebanyak 7.700 warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, terdata masih tinggal di pengungsian akibat bencana erupsi Gunung Merapi. Pemerintah Kabupaten Sleman pun memperpanjang masa tanggap darurat Merapi selama 14 hari, yang tadinya berakhir pada Kamis (23/12/2010).

Untuk melayani warga yang mengungsi tersebar di tujuh titik besar itu, Komandan Tanggap Bencana Merapi Sleman Widi Sutikno memang memperpanjang tanggap darurat bencana Gunung Merapi di Sleman.

"Kami perpanjang selama 14 hari," katanya di Sleman, Kamis.

Dengan perpanjangan tanggap darurat itu, Pemkab Sleman akan terus memasok kebutuhan hidup para pengungsi untuk kebutuhan makan dan minum pengungsi selama 14 hari ke depan.

Widi mengatakan, pihaknya telah menyediakan dana sekitar Rp 625 juta. Selain pengungsi, pihaknya masih menghadapi masalah pembangunan shelter (hunian sementara) yang belum usai dan ancaman lahar dingin. Dari rencana 2.613 unit shelter yang akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi DIY, saat ini baru terselesaikan sekitar 200 unit.

"Banjir lahar dingin juga menjadi ancaman yang masih harus ditanggulangi," ujarnya.

Sementara itu, di salah satu titik pengungsian terbesar, Stadion Maguwoharjo, jumlah pengungsi yang masih bertahan mencapai 1.532 jiwa. Mereka adalah warga yang rumahnya hancur total akibat terkena awan panas Merapi di wilayah Kecamatan Cangkringan.

"Sebenarnya saya sudah ingin sekali kembali ke dusun. Tapi, shelter-nya masih belum selesai. Pemerintah tolong cepat diselesaikan," ujar Partiyem (32), warga Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, yang mengungsi sejak erupsi pertama Merapi pada 26 Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com