Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realitas Nirwana, Suatu Ketika

Kompas.com - 17/12/2010, 05:05 WIB

Sebagian besar keluarga bekerja di sektor informal, seperti merangkai jepitan. Upahnya 2 peso per 1.000 jepitan. Sehari bisa 15.000. ”Satu kilogram beras pemerintah harganya 27 peso,” kata Lina.

Dulu, ketika pelabuhan masih ramai, kawasan itu menjadi tempat bermukim para pekerja seks komersial. Sekarang, katanya, tinggal tujuh. ”Penghasilan mereka rata-rata sekitar 50 peso, itu pun kalau tidak ditangkap karena pelacuran ilegal di sini. Sementara itu, di rumah ia ditunggu empat-lima anak yang lapar dan suami menganggur,” ujar Eric dari Klinik Kesehatan Perempuan Likhaan di Malabon.

Dengan kondisi ekonomi seperti itu, menurut Eric, para ibu lebih memilih beli beras untuk keluarganya, dan para lelaki yang kerja serabutan lebih memilih beli rokok dibandingkan dengan kondom. Data menunjukkan, sekitar 44 persen kehamilan tak diinginkan, menegaskan Laporan Popcom tahun 2000 tentang ketidakmampuan perempuan menolak hubungan seksual dengan pasangannya.

Situasinya semakin sulit ketika bantuan USAID, lembaga pembangunan AS, untuk klinik-klinik kesehatan reproduksi organisasi nonpemerintah dicabut tahun 2007.

Tragedi panjang

Di kawasan-kawasan kumuh itu warga miskin mengalami derita panjang terkait ketiadaan akses pada pelayanan kesehatan reproduksi. Likhaan mendokumentasikan kisah-kisah kematian ibu (AKI) terkait kehamilan tak diinginkan di kawasan miskin.

AKI di Filipina tahun 2008 adalah 162 per 100.000 kelahiran hidup sehingga Duta Besar Uni Eropa Alistair MacDonald memperkirakan, Filipina tak bisa mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), 52 per 100.000 kelahiran hidup.

Dalam Konferensi Women Deliver Philippines, September lalu, MacDonald menyatakan, kurangnya pelayanan kesehatan reproduksi menunjukkan diskriminasi luar biasa kepada orang miskin. Ini ditunjukkan dengan angka kesuburan (TFR) yang rata-rata dua di kalangan menengah dan 5,9 di kalangan orang miskin.

Data terbaru Survei Kesehatan Demografi Nasional menunjukkan, enam dari 10 kelahiran dilakukan dukun, hanya 44 persen kelahiran dilakukan di fasilitas kesehatan.

Klinik Likhaan di Malabon dibuka pada tahun 1992, mulanya untuk kesehatan anak, tetapi kemudian untuk melayani perempuan miskin yang tak ingin punya anak lagi atau ingin menunda kehamilannya. Barangay (Kecamatan) Tonsuya adalah kawasan kumuh di Malabon, Metro Manila, dengan penduduk sekitar 40.000 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com