Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekeluarga 14 Orang, Tewas Dibom Taliban

Kompas.com - 17/12/2010, 00:41 WIB

HERAT, KOMPAS.com - Serangan bom menewaskan 14 orang dari keluarga yang sama di Afghanistan, Kamis, yang menggarisbawahi tingkat kekerasan terburuk ketika peninjauan AS menyebutkan bahwa strateginya untuk mengalahkan Al-Qaeda dan Taliban sedang berjalan.

Bom pinggir jalan itu meledakkan minibus yang membawa orang-orang itu pergi ke daerah sebelah utara kota bersejarah Herat, dekat perbatasan baratlaut Afghanistan dengan Turkmenistan.

Pemboman itu terjadi setelah Kementerian Pertahanan menuduh NATO membunuh empat prajurit Afghanistan dalam serangan udara di sebuah daerah bergolak Taliban di wilayah selatan, zona paling mematikan bagi pasukan pimpinan AS yang memerangi gerilyawan.

"Peristiwa itu terjadi di distrik Kushki Kuhna pukul 11.00 (pukul 13.30 WIB). Akibatnya, 14 penumpang yang semuanya dari satu keluarga besar tewas," kata juru bicara provinsi Herat, Rafi Behrozyan. "Ini pekerjaan Taliban," tambahnya.

Empat orang lain terluka dalam serangan itu, dan dua bom serupa ditemukan kemudian dan dijinakkan di daerah yang sama, katanya. Presiden Hamid Karzai mengutuk serangan mematikan itu, yang terjadi ketika sekitar 20 persen muslim Syiah memperingati puncak ritual pagi Asyura.

"Teroris lagi-lagi membunuh orang tak berdosa dan pada hari keramat Asyura," kata Karzai dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantornya.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berjanji membantu membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu ke pengadilan.

Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun ini ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

Hampir 700 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun ini, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.

Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.

Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi gerilyawan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com