Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Server' WikiLeaks di Bungker Tahan Nuklir

Kompas.com - 10/12/2010, 22:15 WIB

Sampai Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapannya, tanggal kelahiran orang ini menjadi rahasia.

Seorang pengunjung masuk ke aula data melalui pintu kaca bergeser yang tertutup oleh uap dari panas yang dikeluarkan server-server itu di sisi Vita Berget (Gunung Putih) pada sudut ciamik di daerah Soedermalm, Stockholm.

Sekali masuk ke situ, panas dan lembab mencekik, sedangkan satu lereng agak menjorok mengarah ke aula data, yaitu dinding yang diapit tanaman-tanaman tropis yang tak akan bertahan hidup di suhu dingin di luar kompleks data tersebut.

Berkode sandi pionen (sejenis tumbuhan khas Swedia), bungker itu pertama kali dirancang pada pertengahan 1940-an, kemudian diperbarui menjadi tempat perlindungan anti-serangan nuklir di puncak masa Perang Dingin.

Aula besar itu digunakan untuk tujuan-tujuan berbeda. Pada 1990-an semula menjadi tempat ekshibisi sampai kemudian diambil alih beberapa tahun lalu oleh Bahnhof, sebuah perusahaan besar yang berbisnis pusat data. Perusahaan ini juga penyedia jasa internet (ISP).

"Bungker ini memberi perlindungan ekstra kepada WikiLeaks," kata Karlung setengah bercanda.

Tentu saja ancamannya bukan fisik dalam arti harfiah.

"Kami sangat terlindung dari serangan-serangan fisik yang tak mungkin terjadi. Ancaman sesungguhnya mungkin dari hukum dan kemungkinan besar dari serangan cyber," katanya.

Di sebuah kantor di samping ruang server, dengan bangga dia menunjuk sebuah layar yang memperlihatkan grafik trafik (lalu lintas akses) ke server WikiLeaks.

"Hingga kini, tidak ada satu serangan langsung terhadap kami. Kami memang menyaksikan dampak dari serangan-serangan itu, tapi tidak ada serangan terhadap fasilitas ini atau layanan yang mereka punya di sini," katanya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com