KHARTOUM, KOMPAS.com - Tiga orang awak helikopter Latvia yang bekerja untuk Program Pangan Dunia (WFP) dibebaskan Rabu (8/12/2010) setelah diculik di Darfur Sudan bulan lalu.
"Mereka dibebaskan hari ini," kata juru bicara WFP Amor Almagro.
Motif penculikan adalah untuk memperoleh uang tebusan. Ini merupakan model bisnis baru di Darfur dalam memperoleh uang banyak.
Orang-orang Latvia tersebut diculik dari kota Nyala, ibukota Darfur Selatan, pada 4 November.
"Kami senang ketiga orang ini telah dibebaskan dan kami ikut merasakan kegembiraan keluarga mereka di Latvia yang akan bersatu lagi dengan mereka dalam beberapa hari mendatang," kata Direktur Eksekutif WFP Josette Sheeran dalam sebuah pernyataan.
Penculikan terjadi di wilayah itu setelah Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir pada 2009 atas tuduhan kejahatan perang. ICC juga menuduh Bashir melakukan genosida.
Khartoum menolak tuduhan ICC itu dan menyebutnya sebagai konspirasi Barat dan menyalahkan media Barat karena membesar-besarkan konflik Darfur.
Lebih dari selusin penculikan terjadi sejak surat perintah pengadilan itu dikeluarkan.
PBB mengatakan, lebih dari 300.000 orang tewas sejak konflik meletus di wilayah Darfur pada 2003, ketika pemberontak etnik minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah yang didominasi orang Arab untuk menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.