Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Gayus Tanpa Saksi Meringankan

Kompas.com - 06/12/2010, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Gayus Halomoan Tambunan kemungkinan besar tidak mengajukan saksi yang meringankan atau a de charge terkait empat perkaranya. Gayus hanya akan mengajukan Bagir Manan sebagai ahli pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/12/2010).

Saldy Hasibuan, penasihat hukum Gayus, mengatakan, Komjen Susno Duadji, mantan Kepala Bareskrim Polri, kemungkinan kecil akan menjadi saksi yang meringankan untuk Gayus. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada kesediaan dari tim penasihat hukum Susno.

"Kalau dari komunikasi kita seharusnya mereka bantu. Sampai kemarin Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution, pengacara Gayus) minta dari pak Assegaf dan pak Maqdir (pengacara Susno) supaya bisa membantu. Mereka belum ada penetapan. Kalau menurut aku kemungkinan kecil," kata Saldy ketika dihubungi Kompas.com, Senin.

Tim pengacara Susno menolak lantaran mereka menilai tidak etis Susno sebagai pengungkap kasus menjadi saksi yang meringankan Gayus. Ketika diminta tanggapan atas alasan itu, Saldy mengatakan, "Terserah mereka memandang itu gimana. Kita punya perspektif beda."

Apa tidak ada pengganti saksi yang meringankan? "Siapa yang mau diganti a de charge Gayus? Banyak orang yang diminta pada ngga bersedia," jawab Saldy. Namun, dia enggan menjawab ketika ditanya siapa saja yang menolak itu.

Pada sidang hari ini, tambah Saldy, pihaknya akan menghadirkan Bagir sebagai ahli hukum administrasi negara. Bagir akan dimintai pandangan tentang keputusan penetapan pajak PT Surya Alam Tunggal. Seperti diberitakan, kasus itu salah satu dari empat kasus yang menjerat Gayus. Selain Gayus, pegawai Direktorat Jenderal Pajak lain yang ikut didakwa korupsi senilai Rp 570 juta yakni Maruli Pandapotan Manurung dan Humala Napitupulu.

Dakwaan Gayus lain yakni dugaan menyuap penyidik Bareskrim Polri, dugaan menyuap hakim di Pengadilan Negeri Tangerang, serta dugaan memberikan keterangan palsu kepada penyidik terkait asal usul uang Rp 28 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com