PHNOM PENH, SENIN -
Kali ini Perdana Menteri Hun Sen menegaskan tidak perlu ada pejabat yang disalahkan, apalagi dipaksa mundur, sebagai bentuk pertanggungjawaban. Hun Sen mengatakan hal itu saat meresmikan gedung baru pemerintah di Phnom Penh. Desakan mundur dia nilai lebih bermotivasi politik untuk menguntungkan pihak oposisi.
”Kecelakaan memang terjadi karena kecerobohan. Kita tak ingin insiden itu terjadi. Kesalahan terbesar, kita tidak sepenuhnya paham situasi yang berkembang (saat itu),” ujar Hun Sen.
Hun Sen mencoba menyamakan insiden itu dengan tragedi serangan Gedung World Trade Center (WTC), Amerika Serikat, pada 11 September 2001, yang menewaskan 2.995 orang. ”Apa saat itu (Presiden George W) Bush dan para pejabatnya mundur? Apa Gubernur New York mundur? Apa Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld mundur?” cecarnya.
Tak jelas siapa yang harus bertanggung jawab di balik insiden, yang seolah menjadi sebuah misteri. Tidak hanya itu, jumlah korban tewas dan luka-luka pun berubah.
Data jumlah korban tewas yang berkembang sebelumnya mencapai 456 orang dan belakangan diralat pemerintah menjadi 351 orang. Alasannya, terdapat sejumlah korban terdata lebih dari sekali. Masyarakat Kamboja dilaporkan pesimistis bakal ada yang mengaku salah dan bertanggung jawab.