Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Telah "Blokir" Jerusalem dan Golan

Kompas.com - 24/11/2010, 03:44 WIB

Ketua partai kiri Meretz, Haim Oron, mengatakan, UU itu hanya sebuah tipu muslihat dari kubu kanan untuk menggagalkan upaya perdamaian.

Perunding senior PLO, Saeb Erekat, mengatakan, tindakan untuk mengakhiri pendudukan Israel tidak bergantung pada hasil referendum. Jajak pendapat selama ini di Israel selalu menunjukkan bahwa mayoritas menolak pengunduran diri Israel dari Jerusalem Timur.

Sementara itu, pada Senin lalu, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan untuk memulai pembangunan pagar kawat berduri sepanjang 250 kilometer di perbatasan Israel-Mesir.

Pemerintah Israel pada Januari lalu secara prinsip menyetujui pembangunan pagar keamanan di sepanjang perbatasan dengan Mesir, dengan dalih untuk mencegah penyusupan imigran ilegal Afrika, senjata, dan narkotika dari Mesir menuju Israel.

PM Netanyahu pada Oktober lalu mengatakan, problem penyusupan imigran ilegal lewat perbatasan selatan (Israel-Mesir) akan menjadi ancaman. Para pejabat Israel selalu mengingatkan soal ancaman negara akibat pergeseran komposisi demografi jika imigran gelap Afrika terus menyusup ke Israel melalui perbatasan dengan Mesir. Israel mengklaim, setiap bulan ada 1.000 imigran gelap Afrika yang menyusup. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com