Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumiati Ditangani 6 Dokter Spesialis

Kompas.com - 21/11/2010, 05:57 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika bertemu pamannya, Zulkarnain, Sumiati mengingingkan segera kembali ke kampung halaman sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya. Rasa kangen berat menyelimuti Sumiati sejak mengalami penyiksaan dan pelarangan kontak dengan keluarga.

Namun, Zulkarnain memberi saran kepada Sumiati agar mengobati seluruh lukanya dahulu di RS King Fadh. Sebab, Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan berupa penanganan medis hingga sembuh total. Sumiati pun menyetujui saran pamannya itu.

"Dia bilang ingin pulang bersama saya, katanya kangen sama ibu dan adiknya. Aku bilang, kamu (Sumiati) punya masa depan, kalau kondisi tubuh kamu seperti ini, bagaimana ke depannya," jelasnya.

Menurut Zulkarnain, bantuan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan KJRI setempat sangat memuaskan. Apalagi, karena kasus penyiksaan Sumiati menjadi sorotan kedua pemerintah, setidaknya ada 6 dokter spesialis dengan lima perawat yang menangani penyembuhan Sumiati.

Dokter yang mempunyai jam terbang tersebut di antaranya spesialis bedah plastik, bedah umum, ahli tulang, saraf, bedah dada, dan psikoterapi.

"Mereka ada yang dari Indonesia, Filipina, Arab Saudi, Pakistan juga ada. Pokoknya saya sangat terkesan dengan perawatan di rumah sakit ini," ujarnya.

Sumiati juga ditempatkan di salah satu ruang rawat yang terbilang eksklusif di RS Kings Fadh. "KJRI di sini kerja siang malam. Mereka ajak saya ke sana-sini ikut rapat, bahkan ikut memantau tim investigasi dari Pemerintah Arab Saudi. Di sini juga ada satu orang KJRI yang jaga 24 jam," paparnya.

Rencananya, Sumiati akan menjalani operasi plastik di wajah, bagian bibir, dan kepala. "Besok operasi plastik di wajah dan bibir. Kepala juga, karena dia juga sering dipukul di kepalanya. Yang saya khawatirkan sarafnya rusak," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Nasional
    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Nasional
    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Nasional
    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Nasional
    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Nasional
    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Nasional
    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Nasional
    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Nasional
    Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

    Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

    Nasional
    Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

    Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

    Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

    Nasional
    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com