Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Merapi Makin Dekat

Kompas.com - 26/10/2010, 02:56 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Erupsi Gunung Merapi tinggal menunggu waktu dan diperkirakan erupsi itu bersifat eksplosif setelah statusnya naik menjadi Awas sejak Senin (25/10) pukul 06.00.

Peningkatan aktivitas vulkanik empat hari terakhir menandakan gejala erupsi makin dekat.

Prakiraan erupsi yang bersifat eksplosif berbeda dari pola efusif (aliran) yang lebih kerap terjadi atas gunung api dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut itu.

”Tidak ada alasan statusnya ditahan-tahan,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono di Yogyakarta, Senin.

Seiring peningkatan status Merapi dari Siaga menjadi Awas, kawasan wisata di lereng Merapi, yakni Kaliurang, Kaliadem, Kalikuning, dan Taman Nasional Gunung Merapi, Senin, dinyatakan tertutup. Sementara itu, evakuasi terhadap penduduk mulai dilakukan di wilayah Merapi yang masuk Jawa Tengah, dan di wilayah DI Yogyakarta.

Peningkatan status dari Siaga ke Awas didasarkan data visual dan instrumental yang meningkat tajam selama empat hari terakhir. Sebelum tanggal 21 Oktober, saat status dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga, jumlah guguran material di bawah 100 kali per hari. Sejak 23 Oktober, guguran mencapai di atas 180 kali per hari.

Deformasi puncak yang hingga 21 Oktober hanya 10,5 sentimeter per hari kini mencapai 42 sentimeter per hari. Kondisi itu menunjukkan magma dari perut gunung sudah semakin mendekati puncak. ”Dari segi energi kegempaan, hal ini sudah jauh melampaui saat erupsi tahun 2006,” kata Surono.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo menambahkan, laju deformasi terfokus di sekitar kubah lava erupsi tahun 1911. Kubah itu rapuh karena usianya mencapai 100 tahun. ”Namun, kami belum tahu erupsi akan bersifat eksplosif (letusan) atau efusif (aliran). Masih 50:50,” ujarnya.

Ahli vulkanologi dari Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, mengatakan, berdasarkan gejalanya, erupsi Merapi saat ini diperkirakan bertipe vulkano murni, yaitu erupsi eksplosif dengan pola letusan yang menyemburkan material ke berbagai arah.

Lava meluncur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com