Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemu Bayi Tabung Raih Nobel

Kompas.com - 06/10/2010, 03:44 WIB

Jakarta, Kompas - Robert Geoffrey Edwards (85) dan almarhum Patrick Christopher Steptoe (75) dari Inggris memenangi Hadiah Nobel bidang kedokteran tahun 2010. Penghargaan ini diberikan atas prestasi mereka mengembangkan teknik fertilisasi in vitro yang populer disebut bayi tabung.

Teknik terobosan ini telah membantu jutaan pasangan infertil atau tak subur untuk memiliki anak. Demikian diumumkan juru bicara Komite Nobel, Göran Hansson, Senin (4/10) waktu setempat di Stockholm, Swedia.

Sementara itu, pada hari Selasa (5/10) telah diumumkan dua peraih penghargaan Nobel bidang fisika. Mereka adalah Andre Geim (51) dan Konstantin Novoselov (36)—keduanya dari University of Manchester, Inggris, atas eksperimen material grafin (graphene) dua dimensi.

Sejak 1950

Edwards, profesor emeritus di Universitas Cambridge, bersama rekan senegaranya, Steptoe, ahli bedah ginekologi yang wafat tahun 1988, mulai meneliti fertilisasi in vitro (IVF) pada tahun 1950.

Pada teknik ini, sejumlah telur dari rahim ibu diambil lalu dibuahi di luar tubuhnya. Zigot dari hasil pembuahan tersebut kemudian dicangkokkan ke dalam rahim.

Menurut Masyarakat Eropa untuk Embriologi dan Reproduksi, berkat teknik IVF ini telah lahir sekitar 4 juta anak atau 300.000 bayi per tahun di seluruh dunia. Saat ini, probabilitas pasangan tidak subur (infertil) memperoleh bayi dalam siklus IVF adalah 1 di antara 5.

”Prestasinya telah dimungkinkan untuk mengobati infertilitas, kondisi medis yang menimpa sebagian besar manusia, termasuk lebih dari 10 persen dari semua pasangan di seluruh dunia,” kata Komite Nobel di Stockholm.

”Hari ini, visi Robert Edwards sudah menjadi kenyataan dan telah membawa sukacita bagi orang-orang mandul di seluruh dunia,” demikian dinyatakan Komite Nobel.

Dua dasawarsa

Penelitian Edwards dan Steptoe berlangsung lebih dua dasawarsa hingga mencapai puncaknya pada 25 Juli 1978 ketika Louise Joy Brown lahir sebagai bayi tabung pertama di dunia.

Saat ini setiap tahunnya ada sekitar 200.000 bayi dilahirkan melalui teknik tabung itu.

Bidang baru kedokteran telah muncul dengan Robert Edwards yang memimpin proses dari awal penemuannya hingga berhasilnya terapi IVF. Kontribusinya merupakan tonggak penting dalam perkembangan kedokteran modern.

Upacara resmi penganugerahan Nobel akan digelar 10 Desember di Stockholm. Belum dapat dipastikan apakah Robert Geoffrey Edwards kelahiran Manchester ini akan menghadiri upacara itu karena kondisi kesehatannya tidak begitu baik.

Pemenang Hadiah Nobel bidang kesehatan akan menerima 1, 1 juta euro atau sekitar Rp 13, 4 miliar.

Hadiah Nobel yang diciptakan oleh industrialis Swedia, Alfred Nobel, pertama kali didistribusikan pada tahun 1901, lima tahun setelah kematiannya. Penghargaan tersebut meliputi hadiah sebesar 10 juta krona (sekitar 1,5 juta dollar AS), diploma, dan medali emas.

Sepanjang penghargaan Nobel digelar, para peraihnya antara lain Albert Einstein, Martin Luther King Jr, Nelson Mandela, Winston Churchill, serta James Watson dan Francis Crick—penemu struktur molekul DNA.

Selain mendapat sambutan positif, terpilihnya Robert Edwards sebagai peraih hadiah Nobel menuai kritik dari Kepala Pontifical Academy for Life dari Vatikan Ignacio Carrasco de Paula. Ia menilai, temuan tersebut telah mengabaikan masalah etika.  (REUTERS/DW/Nobelprize.org/ISW/YUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com