Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Butuh Waktu Tiga-Enam Bulan

Kompas.com - 02/10/2010, 22:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) butuh waktu tiga sampai enam bulan untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan KA di Pemalang sampai bisa diketahui kesimpulan dan memberikan rekomendasi.

Juru Bicara KNKT JA Barata menjelaskan bahwa saat ini dua tim sudah turun untuk melakukan investigasi lapangan pada kecelakaan Kereta Api di Pemalang dan Solo. "Tidak bisa satu minggu atau dua minggu langsung keluar hasilnya. Karena kan kita harus menyeluruh" kata Barata kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/10/2010).

Tim KNKT di Solo diterjunkan lima orang dan di Pemalang enam orang. Kedua tim ini sudah bekerja dari pagi dalam rangka mengawasi proses evakuasi supaya  tidak mengganggu dan merusak hal-hal yang dibutuhkan untuk proses investigasi.

Hasil penyelidikan tim investigasi KNKT bukan mencari siapa yang bersalah, tetapi mencari penyebabnya. Penelitian akan dilakukan secara ilmiah dan akan ada uji laboratorium sampai pada akhirnya didapat kesimpulan dan rekomendasi. "Rekomendasi ini nantinya akan dikirim kepada semua instansi yang terlibat. Operatornya, pembuat kebijakan, maupun pihak kereta api," katanya.

Lebih lanjut Barata menjelaskan, penyebab kecelakaan kereta api tidak hanya disebabkan oleh satu faktor. "Kalau diklasifikasikan penyebab itu adalah rentetan dari faktor lainnya. Ada human error (kelalaian manusia), karena sarana, prasarana maupun lingkungan sekitar. Tim kami sudah di lapangan. Semua aspek akan diteliti mulai dari sarana, prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Sabtu dini hari pukul 02.48 WIB, KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya menabrak KA Senja Utama jurusan Semarang-Jakarta di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Akibatnya, 36 penumpang kereta api tewas dan korban luka-luka 27 orang.  (Tribunnews/Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com