Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Temui Ratu Inggris

Kompas.com - 17/09/2010, 03:27 WIB

Edinburgh, Kamis - Pemimpin Gereja Katolik Paus Benedictus XVI hari Kamis (16/9) tiba di Edinburgh, Skotlandia, di tengah merebaknya sentimen ketidaksenangan warga Inggris terhadap komentar seorang pembantu dekat Paus yang menggambarkan bahwa Inggris seperti layaknya ”negara dunia ketiga”, di sebuah majalah Jerman.

Meski demikian, kunjungan Paus berusia 83 tahun ini dicatat sebagai kunjungan resmi kenegaraan pertama seorang pemimpin Gereja Katolik Romawi (Paus) ke Inggris sejak Raja Henry VIII memisahkan diri dari Gereja Katolik di Roma pada 1534 dan mendirikan sendiri Gereja Anglikan di Inggris.

Satu-satunya Paus lain yang pernah berkunjung ke Inggris, meski tak dalam kunjungan kenegaraan (hanya kunjungan pastoral), adalah Paus Yohannes Paulus II tahun 1982.

Pada hari pertama dari empat hari kunjungannya ke Inggris dan Skotlandia, Kamis, Paus menemui Ratu Elizabeth II yang secara resmi adalah juga pemimpin Gereja Anglikan di Istana Holyrood House, Edinburgh.

Setelah pertemuan itu, Paus Benedictus XVI diarak melalui jantung kota Edinburgh untuk kemudian memimpin upacara misa di lapangan terbuka di Glasgow, yang dihadiri sekitar 100.000 warga Katolik Inggris.

Di Inggris, warga Katolik merupakan warga minoritas di tengah mayoritas warga Gereja Protestan.

Kardinal Walter Kasper

Selain diwarnai berita hangat akibat merebaknya perilaku menyimpang seksual beberapa pastor Katolik yang terlibat tindak paedofilia di Amerika Serikat dan Belgia, kunjungan Paus ke Inggris juga diselimuti suasana ”panas” warga Inggris dengan ucapan pembantu Paus, Kardinal Walter Kasper, yang dimuat majalah Jerman, Focus, belum lama ini.

”Jika Anda mendarat di Bandara Heathrow, Anda mengira bahwa Anda telah mendarat di sebuah negara dunia ketiga...,” ungkap Kardinal Walter Kasper, seraya mengomentari bahwa di Inggris saat ini mulai tersebar luas paham ”neo-atheisme” yang agresif. Kardinal tersebut tak ikut menyertai Paus dalam kunjungan ke Inggris kali ini dengan alasan kesehatan.

Tentang tindak paedofilia yang dilakukan sejumlah pastor (imam Katolik yang tak kawin), Paus mengungkapkan rasa terpukulnya serta kesedihan mendalam atas apa yang ia katakan sebagai ”tindakan penyimpangan seksual” dalam kehidupan kepastoran.

”Tindakan-tindakan yang terungkap itu sungguh membuat saya terpukul dan sangat sedih. Sulit dimengerti bagaimana tindakan seperti ini bisa terjadi di kalangan pemimpin pastor,” kata Paus Benedictus XVI pula.

Peristiwa memalukan terungkap di Boston, serta pekan ini di Belgia, di mana ratusan korban mengalami tindak pelecehan dan bahkan beberapa di antara korbannya malah bunuh diri.

”Ini juga sebuah kesedihan tersendiri lantaran otoritas Gereja (Katolik) tidak cukup waspada dan tak segera ambil tindakan tegas terhadap pelakunya,” ungkap Paus pula kepada pers yang menyertainya saat terbang dari Roma ke Edinburgh.

Menurut pemimpin minoritas Katolik Skotlandia, Kardinal Keith O’Brien, tereksposnya skandal seksual di kalangan pastor Katolik tersebut membawa dampak kerugian sangat besar bagi perkembangan Gereja Katolik di Inggris.

(AP/AFP/Reuters/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com