Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEFA Larang Vuvuzela Masuk Stadion

Kompas.com - 02/09/2010, 03:43 WIB

Berne, Rabu - Asosiasi Sepak Bola Eropa atau UEFA secara resmi mengeluarkan larangan penggunaan vuvuzela di semua pertandingan di bawah bendera UEFA. Vuvuzela dilarang dibawa masuk ke stadion untuk laga di Liga Champions, Liga Europa, dan Kualifikasi Euro 2012.

UEFA telah mengirimkan surat edaran kepada 53 negara anggota untuk melarang vuvuzela dipakai dalam stadion. ”Keputusan ini dibuat karena tidak sesuai dengan budaya dan tradisi sepak bola Eropa. Kehadiran vuvuzela akan mengganggu atmosfer pertandingan,” demikian pernyataan resmi UEFA, Rabu (1/9).

Vuvuzela merupakan alat musik tradisional masyarakat Afrika Selatan yang menjadi trademark pada Piala Dunia 2010 bulan Juni-Juli lalu. Alat tiup dari plastik ini menghasilkan suara yang cukup bising, seperti suara lebah.

Sejumlah kesebelasan yang tampil di Piala Dunia sempat mengeluhkan kebisingan vuvuzela karena dianggap mengganggu konsentrasi permainan mereka. Namun, karena tidak ada larangan, kehadiran vuvuzela di stadion justru menjadi trademark Piala Dunia 2010.

UEFA berpandangan, vuvuzela yang merupakan sentuhan dari ciri khas masyarakat Afrika Selatan tidak akan sesuai di wilayah Eropa, di mana suara latar belakang keras terus terdengar sepanjang laga. Vuvuzela benar-benar akan mengubah suasana, menenggelamkan emosi suporter, dan mengecilkan pengalaman permainan.

Keputusan UEFA ini seperti mempertegas kontroversi seputar pemakaian vuvuzela di kalangan suporter klub sepak bola di Eropa. Beberapa waktu lalu, dua klub Inggris, Tottenham Hotspur dan Arsenal, juga telah mengeluarkan keputusan larangan bagi suporternya membawa vuvuzela ke dalam stadion.

Adapun alasan larangan itu karena kehadiran dari instrumen tersebut bisa membahayakan keselamatan publik serta dapat berpengaruh juga pada kemampuan seluruh suporter untuk mendengar adanya pengumuman keselamatan darurat.

”Klub tak akan mengizinkan vuvuzela atau instrumen sejenis masuk ke White Hart Lane pada saat pertandingan. Kami sangat bangga terhadap atmosfer luar biasa yang ditunjukkan para suporter secara orisinal di White Hart Lane,” tulis manajemen Tottenham.

Bukan cuma sepak bola

Tidak hanya di olahraga sepak bola, suporter rugbi di Afrika Selatan juga sudah tidak diperkenankan membawa vuvuzela.

Pada ajang Kejuaraan Dunia Bola Basket di Turki, Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) juga melarang suporter membawa vuvuzela.

Menurut FIBA, vuvuzela dilarang karena suaranya terlalu bising. Apalagi, pertandingan basket juga dilakukan di dalam ruangan tertutup. Suporter yang membawa vuvuzela langsung diusir dari dalam stadion.

Sementara itu, ketua penyelenggara Olimpiade 2012 di London, Inggris, Sebastian Coe, mengatakan, pihaknya juga tidak ingin suporter membawa vuvuzela pada pelaksanaan Olimpiade 2012 mendatang. (REUTERS/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com