Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,5 Juta Anak Pakistan Terancam Maut

Kompas.com - 17/08/2010, 10:32 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - UNICEF memberi peringatan pada Selasa (17/8/2010), sekitar 3,5 juta anak di wilayah banjir Pakistan beresiko tertular penyakit mematikan, yang dibawa air yang tercemar bangkai.

"Penyakit diare, kolera, disentri menjadi ancaman serius. Kami sangat prihatin menyaksikan kondisi mereka," kata UNICEF.

Hepatitis A dan E, demam tipus dan penyakit mematikan yang lain telah mengintai. Sementara itu, genangan air menjadi tempat paling strategis bagi nyamuk. Malaria dan demam berdarah, menjadi ancaman maut lain bagi para bocah Pakistan.

Menurut UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mempersiapkan rencana membantu pemerintah Pakistan mencegah wabah penyakit yang mematikan ini.

Kondisi paling buruk menurut perkiraan WHO, sekitar 1,5 juta kasus penyakit diare (termasuk kolera hingga 140.000), 150.000 kasus campak, 350.000 kasus infeksi pernapasan akut dan 100.000 kasus malaria dan deman berdarah akan menyerang para pengungsi selama tiga bulan ke depan.

UNICEF menyatakan akan menyediakan air bersih bagi enam juta orang di wilayah yang terkena banjir Pakistan paling parah.

"Bantuan air bersih, sanitasi dan barak bersih telah dinikmati 1 juta pengungsi setiap hari. Namun, kami membutuhkan bantuan dana yang lebih banyak untuk mendistribusikan semua bantuan tersebut bagi jutaan pengungsi lain," kata Omar El-Hattab, Kepala Bidang Sanitasi dan Air Bersih UNICEF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com