Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut China Selatan dan Kecemasan AS

Kompas.com - 01/08/2010, 02:40 WIB

Dengan posisi geografisnya di jalur lalu lintas pelayaran internasional terpenting, jumlah penduduknya serta potensi ekonominya yang besar, profil sosial politiknya yang terbuka dan demokratis, menempatkan Indonesia dalam posisi yang paling memungkinkan untuk mengurangi dominasi China itu.

Pengumuman Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengenai dibukanya kembali hubungan militer AS dengan Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) bisa saja diartikan sebagai indikasi AS pun menyadari potensi besar Indonesia itu.

Sayangnya, kalangan pengambil kebijakan di Indonesia seperti kurang menyadari potensi ”posisi tawar” Indonesia terhadap AS itu. Sejumlah kalangan memang masih ”trauma” dengan perlakuan tidak adil AS yang dengan gampang ”menghukum” pemerintah dan militer Indonesia karena masalah di Timor Leste dulu atau Papua. Akan tetapi, hal itu hendaknya tak membuat kita tidak menyadari potensi besar di depan mata.

Di bidang politik luar negeri, Indonesia termasuk yang giat mendorong keterlibatan AS di kawasan ini melalui perluasan peserta forum East Asia Summit (EAS). Latar belakangnya sudah disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Indonesia sangat peduli untuk tetap mempertahankan keseimbangan di kawasan ini.

Kehadiran AS dan Rusia mudah dipahami sebagai kekuatan penyeimbang kekuatan China yang semakin sulit dibendung 16 negara peserta EAS yang ada saat ini.

Pertanyaannya, apa yang diperoleh Indonesia dengan masuknya AS itu? Sejauh mana Indonesia memanfaatkan posisi tawarnya itu untuk mendapatkan ”imbalan” yang besar dari AS bagi kemanfaatan seluruh rakyat Indonesia?

Untuk mengimbangi bangkitnya kekuatan laut China, idealnya kekuatan laut Indonesia pun dibangun menjadi sebuah kekuatan laut yang disegani. Akan tetapi, dengan perkembangan ekonominya yang tidak sangat pesat, sulit untuk menganggarkan pembelian besar-besaran berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) kekuatan laut RI itu.

Di sisi lain, AS juga tidak menawari bantuan untuk meningkatkan kapabilitas alutsista Angkatan Laut RI itu. Oleh karena itu, Indonesia harus lebih cerdas memanfaatkan konstelasi geopolitik regional pada saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com