"Tapi saya yakin, teknologi kereta China dan kemampuan konstruksi cukup matang dan dapat diandalkan,” kata Yang Hao kepada China Daily.
Zhao Jian, profesor di sekolah manajemen dan ekonomi di universitas yang sama, mengaku tidak puas dengan konsumsi energi dan keuntungan yang diperoleh dari jalur kereta tersebut.
"Saya ragu kereta cepat baru akan mengembalikan investasi pemerintah dalam waktu singkat karena memakan banyak energi. Tarifnya pun mungkin mahal dan tidak terjangkau oleh banyak komuter biasa,” katanya.
Yang mengatakan, pemerintah perlu memberi subsidi pada kereta cepat ini dalam beberapa tahun pertama pengoperasinya. “Ketika volume penumpang mulai meningkat, kereta cepat ini akan meraih tujuan yang sudah direncanakan,” tandas Yang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.