Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Beijing-Shanghai Beroperasi 2012

Kompas.com - 20/07/2010, 17:32 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Pemasangan rel kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Beijing dan Shanghai sepanjang 1.318 km dimulai hari Senin. Pembangunan ini diharapkan selesai akhir tahun 2010. Peresmian pemasangan rel kereta cepat ini dipusatkan di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, di timur China.

Kementerian KA China menyebutkan, pembangunan kereta cepat senilai 220,9 miliar yuan (atau 32,5 juta dollar AS) dimulai tahun 2008 dan dijadwalkan beroperasi tahun 2012.

Kereta cepat ini akan melayani tiga kota, yaitu Beijing, Tianjin, dan Shanghai, dan melewati kota-kota Hebei, Shandong, Anhui, dan Provinsi Jiangsu. Demikian pernyataan Kementerian KA.

Sebanyak 21 stasiun akan dibangun sepanjang jalur kereta cepat yang juga menghubungkan Bohai Sea Rim dan Yangtze River Delta, dua zona ekonomi utama China, ini. Hampir seperempat penduduk China tinggal di sekitar jalur kereta cepat tersebut.

Berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, kecepatan kereta ini diharapkan mencapai 350 km per jam dengan kecepatan maksimum 380 km/jam. Kecepatan kereta komersial antara Beijing dan Shanghai rata-rata akan menjadi 330 km/jam.

Jika kereta ini sudah beroperasi, maka waktu tempuh perjalanan antara Beijing dan Shanghai akan berkurang setengahnya, menjadi kurang dari 5 jam. Pada lebih dari 1.060 km atau 80,5 persen dari jalur kereta cepat akan dibangun 244 jembatan. 

Jembatan di atas jalan antara Danyang dan Kunshan di Provinsi Jiangsu sepanjang 164 km akan menjadi jembatan terpanjang di dunia. Lintasan jalur kereta ini termasuk 22 terowongan, yang panjang seluruhnya 16,1 km.

Jika jalur kereta ini selesai, maka, pada tahun 2012, China akan memiliki jaringan KA sepanjang 110.000 km dengan 13.000 km di antaranya adalah rel kereta cepat. 

Kementerian KA China memprediksi, sekitar 220.000 penumpang akan menggunakan kereta cepat ini setiap hari atau hampir dua kali lipat dari kapasitas saat ini. Adapun kapasitas tahunan penumpang kereta cepat ini diprediksi menjadi 160 juta orang. 

Pengerjaan pembangunan rel kereta ini dilakukan oleh teknisi-teknisi kereta top China, yang peduli pada keselamatan penumpang. “Secara teori, sangat mungkin masalah keselamatan yang tidak bisa diprediksi terjadi meningkat karena penambahan kecepatan,” kata Yang Hao, profesor di sekolah transportasi dan kemacetan di Beijing Jiaotong University.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com